Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Rumah Warga Rusak akibat Ledakan Gudang Amunisi Milik TNI

Kompas.com, 31 Maret 2024, 15:29 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kebakaran dan ledakan di Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) milik TNI AD, Kodam Jaya, di Desa Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membuat sejumlah rumah warga rusak.

"Rata-rata kerusakan itu tembok retak, plafon pada jatuh dan kaca pecah. Itu diakibatkan getaran dari kejadian semalam (ledakan gudang amunisi)," ujar salah satu pengungsi bernama Mukti Irawan (36) saat ditemui Kompas.com di tempat pengungsian di rumah kades, Minggu (31/3/2024).

Kerusakan terjadi imbas getaran akibat ledakan dari gudang amunisi yang jaraknya hanya 100 meter di Kampung Parung Pinang, Ciangsana.

Baca juga: 200 Warga Mengungsi akibat Kebakaran dan Ledakan Gudang Amunisi TNI

Getaran sangat terasa sehingga membuat warga pun langsung melarikan diri tanpa memikirkan barang berharganya.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa maupun luka. Setelah kejadian, banyak warga kami menemukan serpihan ledakan," ucap pria yang juga sebagai kepala dusun di kampung tersebut.

Hal yang sama diungkapkan Marlina (32). Ia dan suami beserta dua anaknya harus mengungsi ke rumah kades.

"Yang ngungsi semua keluarga saya, ada ibu, ada adik, ada anak dua umur 13 tahun sama 19 bulan," ujar perempuan berambut hitam kuncir itu saat ditemui Kompas.com

Marlina lalu menceritakan detik-detik ledakan gudang amunisi tersebut. Semua bermula saat 10 menit buka puasa tiba-tiba terdengar ledakan besar.

Ia dan keluarganya mengira suara itu adalah petir yang menyambar rumahnya. 

Ledakan pertama kecil dan setelahnya lumayan besar. Para warga dan pegawai di sekitar teriak menyuruh semua warga keluar rumah.

"Nah, yang kedua itu sampai warga harus cepet-cepet kabur keluar rumah. Nggak tahunya ada lagi ledakan. Pokoknya semua warga pada lari menjauh dari lokasi. Warga udah keluar rumah ada ledakan lagi kencang langsung evakuasi keluar kampung, itu abis maghrib," ungkapnya.

"Lagi di rumah, lagi buka puasa, belum makan apa-apa langsung kabur aja," imbuhnya.

Dia menyampaikan bahwa rata-rata posisi rumah warga Kampung Parung Pinang, Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, dekat dengan gudang amunisi.

Bahkan, posisi bangunan rumahnya hanya terhalang oleh arkon atau tembok pembatas.

"Soalnya posisi kampung kita kan di atas. Nah, gudang ini di bawah. Nah, cuma kita ketutup tembok penghalang aja," bebernya.

Sehari setelah kejadian, sang suami diizinkan pulang hanya untuk mengambil barang-barang. 

Saat berada di rumah, serpihan peluru, martir dan granat ditemukan di depan rumah-rumah warga Kampung Parung Pinang.

Baca juga: Ledakan Gudang Peluru TNI di Ciangsana Bogor Masih Terdengar, Dampak Meluas ke Permukiman Warga

Tak hanya itu, jendela, pintu, genteng jebol, dan semua plafon ambruk.

"Pokoknya semua rusak," terangnya.

Dengan kondisi itu, sambung dia, ia dan suaminya mau tak mau harus lapang dada meskipun rasa sedih masih ada.

"Ya, sedih, apalagi sekarang lagi sibuk-sibuknya mau menyambut lebaran. Harusnya kita suka-suka, sekarang malah jadi beban. Beban pikiran," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau