Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paniknya Tukang Sayur Asal Garut, Pikapnya Patah As dan Bikin Lalu Lintas di Limbangan Tersendat

Kompas.com - 07/04/2024, 22:10 WIB
Ari Maulana Karang,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

GARUT, Kompas.com - Wajah Rodian (53) tampak merah setelah hampir setengah jam berusaha memasang dongkrak dan mengganjal ban pikapnya. Keringat Rodian tampak bercucuran saat menurunkan muatan sayuran di bak belakang pikapnya.

Hal tersebut Rodian lakukan usai mobilnya mengalami patah as, di  jalan raya Bandung-Tasikmalaya pada Minggu (7/4/2024) siang. 

Lokasinya tidak jauh dari pertigaan ke Kecamatan Selaawi tepat di bagian jalan yang menanjak dan menikung.

Baca juga: Cerita di Balik Antrean Panjang Pemudik di Pelabuhan Merak, Macet 10 Jam dan Tiket Habis

Pedagang sayur di Wado Sumedang itu sempat panik karena saat as roda patah, mobilnya berada di tengah jalan arah Malangbong ke Limbangan. 

Kendaraan di jalan tersebut harus bergantian jalur saat melintas. Setelah setengah jam, sekelompok polisi menggunakan sepeda motor datang dan langsung mengatur arus lalu lintas. 

Anggota polisi tersebut juga membantu Rodian melihat kondisi mobilnya. Setelah itu, pikap tersebut digotong ke pinggir jalan.

"Pertolongan Allah ada aja, tiba-tiba ada polisi datang bantu," kata Merlian (29) anak dari Rodian yang ikut bersama Rodian.

Merlian mengaku, saat pikap tersebut rusak, dirinya telah berusaha menghubungi pihak bengkel. Namun, lokasinya ternyata di Kecamatan Kadungora Garut sehingga responsnya lambat.

Dia juga sempat menghubungi keluarganya di Wado Sumedang untuk datang membawa montir.

"Tadi sudah telepon kesana kemari minta bantuan, bengkel panggilan jauh di Kadungora jadi slow respons. Tadi sudah telepon adik dari Sumedang bawa bengkel," katanya. 

Dia pun sedikit bernapas lega lantaran mobil ayahnya sudah di pinggir jalan. Akhirnya perbaikan dilakukan di lokasi. 

Dia bersama ayahnya baru saja berbelanja sayuran dari pasar induk Ciawitali Garut. Sayuran tersebut rencananya untuk dijual kembali di kiosnya.

Setelah berbelanja, dia mengaku biasanya pulang lewat Malangbong. Namun, karena saat berangkat kendaraan dari arah Limbangan ke Malangbong sudah padat, makanya saat pulang  memilih jalan alternatif melalui Kecamatan Selaawi.

"Tadi berangkat dari rumah jam 6 pagi di Malangbong sudah macet, makanya pas pulang pilih lewat Selaawi," katanya.

"Sempat panik juga, tapi yang ke arah sini (Limbangan) ramai lancar tidak macet, masalahnya mobil saya ada di jalan menanjak dan menikung," katanya.

Baca juga: Cerita Warga Mudik Pakai Bajaj, Tempuh 25 Jam demi Lebaran di Kampung Halaman

Rodian mengaku tidak tahu siapa polisi yang menolongnya. Dia hanya tahu polisi tersebut dari Polda Jabar.

"Nggak tahu siapa, katanya mah dari Polda," jelasnya.

Sekelompok anggota polisi yang menolong Rodian ternyata dipimpin oleh Wakil Direktur Satuan Lalu Lintas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi.

Edwin menemukan mobil Rodian rusak saat memantau arus mudik dengan sepeda motor. Edwin pun langsung mengajak lima orang anggotanya menggotong kendaraan tersebut ke pinggir jalan bersama dirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Bandung
Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Bandung
Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Bandung
Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Jumat Bebas Kendaraan Bermotor Mulai 17 Mei

Pemkot Bandung Terapkan Jumat Bebas Kendaraan Bermotor Mulai 17 Mei

Bandung
Perampokan Rumah di Bogor Terekam CCTV, 3 Perempuan Ditangkap

Perampokan Rumah di Bogor Terekam CCTV, 3 Perempuan Ditangkap

Bandung
Tidak Dibelikan Motor, Pria Diduga ODGJ Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi

Tidak Dibelikan Motor, Pria Diduga ODGJ Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com