KOMPAS.com - Curug Sanghyang Taraje terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa barat.
Curug Sanghyang Taraje merupakan curug tersembunyi dibalik bukit yang masih belum banyak diketahui oleh banyak orang.
Keindahan Curug Sanghyang Taraje semakin menawan dengan ketinggian dan suara keras jatuhnya air terjun di tengah-tengah bukit.
Curug Sanghyang Taraje memiliki ketinggian sekitar 90 meter dari kolam yang berada di bawahnya.
Hal yang menarik, Curug Sanghyang Taraje terdiri dari dua jalur tumbahan air tarjun, sehingga membuat dua garis vertikal pararel dengan jarak sekitar lima meter.
Air terjun tersebut diampit dua bukit yang berada di rimbunan hutan.
Baca juga: Curug Cipeuteuy di Majalengka: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka
Curug Sanghyang Taraje berada tepat di aliran anak Sungai Cikandang.
Jika pengunjung berada di tempat yang tepat, mereka melihat lengkung pelangi dari Curug Sanghyang Taraje dengan terpaan sinar matahari.
Nama Curug Sanghyang Taraje berasal dari bentuk curug yang mirip tangga atau dalam bahasa Sunda disebut taraje.
Keindahan Curug Sanghyang Taraje belum mampu mengundang wisatawan untuk datang ke air terjun ini.
Pada hari biasa, Curug Sanghyang Taraje tergolong sepi. Hanya pencari rumput dan kayu bakar saja yang kerap berada di sekitar curug.
Curug yang dapat dilihat dari jalan Desa Pakenjeng ini baru ramai pada musim liburan, salah satunya libur lebaran.
Konon curug tersebut merupakan tangga yang digunakan dewa dewi menuju kayangan.
Curug juga digunakan Sangkuriang saat mengambil bintang untuk Dayang Sumbi.
Leganda tersebut juga menyebutkan bahwa di dekat curug terdapat batu berbentuk tapak yang dipercaya sebagai tapak Sangkuriang.
Legenda lain menyebutkan ada pintu rahasia dibalik Curug Sanghyang Taraje.
Pintu rahasia tersebut konon menuju ruangan yang barisi harta karun yang dijaga oleh ular besar.
Cerita tersebut merupakan kisah yang berkembang di masyarakat.
Jarak tempuh Curug Sanghyang Taraje dari pusat Kabupaten Garut sekitar 65 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 2,5 jam.
Perjalanan akan melalui Jalan Raya Cihurip, Cikajang-Pameunggpeuk, Jalan Garut -Pameungpeuk, Singajaya, Cipang Ramatan, serta Jalan Amblas.
Baca juga: Curug Kondang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute
Perjalanan berikutnya melalui Jalan Banjarwangi, Jalan Ngamplang, Jalan Situgede, Jalan Raya Garut-Cikajang, Jalan Raya Cikandang, Cikajang-Sumadra, Sumadra-Bungbulang,
Selama perjalanan menuju curug, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan perkebunan teh, deretan bukit hijau, dan jajaran tebing.
Rasa lelah selama perjalanan terbayar dengan pemandangan keindahan Curug Sanghyang Taraje.
Air terjun bagaikan tangga menanti para pemburu keindahan alam.
Sumber:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.