Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Kompas.com, 25 April 2024, 14:23 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Video amatir ratusan warga menggeruduk kantor Balai Desa Setupatok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, viral di sejumlah media sosial.

Ratusan warga mengincar terduga pelaku maling motor saat proses evakuasi petugas kepolisian. Penggerudukan ini pun berlangsung dramatis.

Video berdurasi 1 menit 30 detik menggambarkan suasana mencekam saat tim Resmob Satreskrim Polresta Cirebon Kota berusaha mengamankan pelaku pencurian sepeda motor, yang berlangsung Rabu (25/4/2024) tengah malam.

Baca juga: 3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

Polisi membawa pelaku berinisial S dari dalam ruang Balaidesa ke mobil petugas.

Petugas berusaha mengamankan S (41 tahun) dari amukan warga yang menunggu tepat di depan pintu keluar.

Tak disangka, saat petugas keluar ruangan, warga langsung menyerang pelaku hingga sempat terjadi aksi saling dorong antar warga dengan petugas.

Proses evakuasi semakin dramatis lantaran warga meluapkan emosi yang tak terbendung. Mereka menarik dan memukuli pelaku meski tengah dalam penjagaan petugas.

Baca juga: Video Viral Pengemudi Mobil Diduga Diadang Komplotan Perampok di Pekanbaru, Polisi: Belum Ada Laporan

Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Anggi Eko Prasetyo, membenarkan proses evakuasi tersebut. Pihaknya menerjunkan resmob untuk menambah kekuatan petugas Polsek Mundu dan perangkat desa yang telah lebih awal melakukan penanganan.

"Ya memang, setelah tertangkap tangan oleh korban dan warga, pelaku dibawa ke balaidesa. Informasi tersebut menyebar hingga datang berbondong-bondong estimasi ratusan orang untuk melihat dan faktor emosi lainya," kata Anggi saat ditemui Kompas.com di Mapolres Cirebon Kota, Kamis (25/4/2024) siang.

Anggi juga membenarkan, proses evakuasi berlangsung cukup lama. Petugas berulang kali meminta warga sekitar menahan emosi agar tidak terjadi eskalasi pergerakan massa yang lebih luas.

Namun, upaya itu tidak didengar warga, yang diduga benar-benar kesal dan marah terhadap pelaku.

Meski demikian petugas menjalankan pengamanan sesuai prosedur dan proses evakuasi berakhir kondusif.

Pelaku langsung dibawa ke Mapolres Cirebon Kota dan warga membubarkan diri dengan damai.

Anggi menjelaskan, proses penanganan itu terjadi hingga Kamis dini hari sekitar pukul 00.00 WIB dari awal kejadian sekitar pukul 22.00 WIB, pada Rabu (24/4/2024) malam.

Pelaku pencurian sepeda motor ini, nekat mencuri motor korban yang sedang diparkir di halaman rumah. Di saat bersamaan, aksinya diketahui bibi korban dan langsung berteriak maling.

Korban langsung mengejar pelaku yang melarikan diri. Korban yang dibantu warga akhirnya berhasil menangkap, dan langsung diamankan. Sementara dua orang tersangka lainnya yang berada di atas motor, langsung melarikan diri.

"Seluruhnya tiga orang. Satu orang eksekutor, satu orang memperhatikan kondisi, satu menjaga motor pelaku. Saat ketahuan, dua pelaku langsung kabur. Kami sedang buru keduanya," tutup Anggi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau