Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 4 Bulan, Pasien DBD di Cirebon Capai 496 Orang, 4 Meninggal

Kompas.com - 30/04/2024, 19:03 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi


CIREBON, KOMPAS.com - Selama Januari-April 2024, sebanyak empat warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, meninggal dunia karena DBD (demam berdarah dengue).

Sedangkan jumlah warga yang positif DBD selama periode tersebut mencapai 496 pasien. Jumlah tersebut masih memungkinkan terus bertambah karena pendataan masih dilakukan. 

"Data ini sejak Januari hingga Minggu ke-17 atau sekitar tanggal 26 April 2024, sudah 496 pasien," Sub koordinator Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Subhan kepada Kompas.com di ruang kerjanya, Selasa (30/4/2024).

Baca juga: 21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

Data ini meningkat lebih dari 50 persen dibanding total penderita DBD tahun 2023. Terhitung Januari- Desember 2023, terdapat 728 pasien DBD, dengan jumlah kematian 5 orang.

Subhan menyebut, tren kenaikan penderita DBD terjadi pada April, Mei, Juni, kemudian terjadi lagi di akhir tahun. Pola-pola seperti ini sudah dipelajari tim dinas kesehatan sejak lima tahun terakhir. 

Karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon berkerjasama dengan seluruh Puskesmas, perangkat desa dan pihak terkait, bersama-sama meningkatkan kesadaran gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

 

Baca juga: Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Menurutnya, PSN lebih efektif untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti.

Aktivitas fogging akan dilakukan setelah melewati banyak tahapan dan penelitian. Seperti yang dilakukan tim Puskesmas Sidamulya Kecamatan Astanajapura.

Tim Puskesmas, kata Subhan, telah proaktif rapat lintas sektoral menanggapi temuan kasus. Mereka bersama pihak kecamatan, desa, dan juga TNI Polri, langsung melakukan gerakan PSN Massal, yang ditindaklanjuti dengan fogging ke titik-titik terdampak.

Farida Zahrha, dokter yang juga petugas Puskesmas Sidamulya Kecamatan Astanajapura, menyampaikan fogging yang dilakukan tim gabungan merupakan tindak lanjut dari penanganan awal adanya kasus yang menimbulkan kematian.

Petugas memulai titik penyemprotan pertama pada rumah yang dihuni anak berinisial L (9) di Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon.

L meninggal dunia positif DBD setelah mengalami panas tinggi, bintik merah, dan muntah-muntah. L mengembuskan napas terakhir pada 18 April 2024.

"Fogging dimulai dari rumah pasien terus bergerak memutar dengan radius sekitar 100-200 meter ke pemukiman sekitar. Ada beberapa warga juga di lingkungan ini yang positif, jadi ini yang diprioritaskan, termasuk penanganan lanjutan," kata Farida saat ditemui Kompas.com, Senin (29/4/2024) siang.

Farida menegaskan, fogging dilakukan setelah melalui tahapan rapat, penelitian, PSN. Penentuan fogging pun diputuskan Dinas Kesehatan yang berwenang.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan Hp Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan Hp Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum 'Study Tour'

Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum "Study Tour"

Bandung
Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Bandung
Tiket Semifinal Persib vs Bali United 'Sold Out', Polisi Bersuara

Tiket Semifinal Persib vs Bali United "Sold Out", Polisi Bersuara

Bandung
8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar,  Polisi Dalami Alasannya

8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar, Polisi Dalami Alasannya

Bandung
Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com