Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

BOGOR, KOMPAS.com - Truk tronton pengangkut tambang menabrak sebuah warung yang berada di seberang Jalan Sudamanik, Kampung Cilangkap, Desa Lumpang, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Akibatnya, pemilik warung terluka di bagian punggung.

Baca juga: Truk Tambang Kembali Sebabkan Kecelakaan di Parung Panjang, Izin Melintas Dievaluasi

"Truk tronton menabrak bangunan warung, yang menyebabkan kerusakan bangunan dan melukai pemilik warung, satu orang atas nama Sangsang (47)," kata Kapolsek Parung Panjang Kompol Suharto saat dikonfirmasi melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (18/5/2024).

Suharto mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (17/5/2024) malam sekitar pukul 21.15 WIB.

Saat kejadian, truk tronton dengan nomor polisi B 9020 CYT tersebut hendak keluar dari tempat parkirnya.

Dok. Anita Warga Parung Panjang Kondisi kemacetan imbas sopir truk demo di Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/3/2024).

Namun setibanya di jalan tersebut, truk tronton ini mengalami rem blong.

Truk tersebut akhirnya tidak dapat dikendalikan dan menghantam warung di sisi jalan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun bangunan warung hancur akibat terhantam truk.

Tak hanya itu, pemilik warung pun mengalami luka pada bagian punggung akibat tertimpa kayu bangunan warung.

"Unit Lalu Lintas Polsek Parung Panjang telah menangani kejadian tersebut dengan melakukan evakuasi di lokasi kejadian," ujarnya.

Baca juga: 8 Poin Kesepakatan soal Truk Tambang di Parung Panjang

Suharto memastikan bahwa kecelakaan ini terjadi karena truk mengalami rem blong lalu menghantam bangunan warung.

Hal itu berdasarkan keterangan dari pengemudi truk tronton bernama Bilal (20 tahun).

Kepada polisi, Bilal mengaku bahwa kendaraannya mengalami kosong angin rem dan rem blong saat hendak keluar dari tempat parkir.

"Akibat rem blong, truk tersebut tidak dapat dikendalikan lalu menabrak bangunan warung di seberang jalan, dan melukai pemilik warung," jelas Suharto.