Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Pemuda Bersenjata Tajam Diamuk Warga Cirebon

Kompas.com, 14 Juni 2024, 16:52 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan pemuda menjadi sasaran amuk massa beredar di media sosial.

Kejadian itu diketahui terjadi di Desa Wanasaba Kidul, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar).

Pemuda itu ditangkap dan dihajar puluhan bahkan ratusan warga lantaran membawa senjata tajam jenis celurit yang cukup panjang.

Untungnya, sebagian warga berhasil meredam kemarahan warga lainnya. Tak lama berselang, polisi datang ke lokasi kejadian untuk mengamankan pemuda tersebut.

Kronologi kejadian

Kuwu atau Kepala Desa Wanasaba Kidul, Umaya, membenarkan soal adanya peristiwa tersebut. Dia mengatakan, kejadian itu terjadi pada Kamis (13/6/2024).

Baca juga: Teman Bos Rental yang Dikeroyok di Pati Kerap Berdiam Diri, RS: Mungkin Trauma

Umaya membeberkan, kejadian itu bermula ketika sekelompok pemuda yang mengendarai 10 sepeda motor melintas di Desa Wanasaba Kidul.

"Kemarin dari arah selatan, kira-kira ada 10 motor. Anak-anak yang sedang bermain layang-layang sempat meneriaki para pemuda tersebut," kata Umaya, Jumat (14/6/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Tak terima diteriaki, salah satu pemuda turun dari sepeda motornya sambil menenteng senjata tajam.

"Kebetulan yang turun ini membawa senjata tajam, yang akhirnya dihampiri oleh anak-anak sini," ujar Umaya.

"Sajam yang dibawa itu masih pakai sarung, jadi mungkin bukanya agak telat, keburu tertangkap sama anak-anak," sambungnya.

Baca juga: Polisi Tembak Kaki Dua Pencuri 12 Mobil Pikap Antarkota di Jatim

Pemuda yang tertangkap itu kemudian diamankan ke salah satu warung sambil menunggu polisi tiba.

Diduga akan serang warga

Umaya menduga, kelompok pemuda yang membawa sajam itu hendak menyerang warga setempat.

Pasalnya, sejumlah warga melihat kelompok pemuda itu telah berada di sekitar desa sejak pukul 14.00 WIB.

"Yang diamankan satu orang, tapi ketika datang ke kampung kami, pemuda ini bersama 10 motor lainnya dengan jumlah 20 orang," ucap Umaya.

"Dari informasi warga, mereka sebelumnya sempat mondar-mandir, keliling desa dari jam 14.00 WIB," lanjutnya.

Baca juga: Buaya Muara Muncul di Sungai Santer Jember, Warga Resah dan Takut

Dia memastikan pihaknya pun telah memperketat pengamanan desa guna mengantisipasi aksi balasan dari kelompok pemuda yang tertangkap.

"Kami juga antisipasi, semalam berjaga-jaga dengan linmas dan mandor, khawatir teman-temannya balik lagi balas dendam," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Viral Pemuda Bersenjata Tajam Ditangkap Warga di Cirebon, Bersama Rombongan Pakai 10 Sepeda Motor"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau