Sementara, ayah Sofia Sahla, Tatang Suyatna, yang berprofesi sebagai perangkat desa di Desa Sundamekar, Cisitu, Sumedang mengaku masih tak percaya putrinya lolos Paskibraka tingkat nasional.
"Sampai detik ini, saya masih belum percaya bahwa anak kami ini lolos Paskibraka tingkat nasional. Tentunya, sebagai orang tua, kami sangat bangga," ujar Tatang sambil menitikan air mata bahagia.
Tatang menuturkan, awal perjalanan Sofia Sahla di Paskibraka dimulai saat masih duduk di bangka Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Dulu itu, karena di kecamatan (Cisitu) kami tidak ada SMA, jadi untuk pengibaran bendera merah putih di tingkat kecamatan itu oleh pelajar SMP, dan Sofia salah satunya."
"Sejak itu, kami sebagai orangtua hanya bisa memberikan support kepada anak kami ini. Kemudian masuk SMA, Sofia ikut ekstrakulikuler Paskibraka di SMAN Situraja, ikut seleksi kabupaten, terus ke Jabar dan jadi yang terbaik di Jawa Barat. Kami terus dikabari Sofia, dan hari ini mendengar kabar Sofia lolos di nasional, kami masih tak percaya," tutur Tatang.
Baca juga: Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional
Tatang menyebutkan, selain dukungan, sebagai orangtua, ia hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi Sofia Sahla.
"Kami sebagai orangtua hanya bisa menggunakan jalur langit untuk mendukung Sofia. Setiap bertemu keluarga, teman, dan siapa pun, saya selalu minta agar mereka mendoakan anak saya yang ikut seleksi Paskibraka ini."
"Dan Alhamdulillah, kami mendengar kabar baiknya hari ini. Ini menjadi kebanggaan luar biasa, karena Sofia ini hanya berasal dari keluarga sederhana, bukan keluarga berada (kaya) tapi bisa masuk Paskibraka nasional," sebut Tatang.
Sementara itu, Sofia Sahla mengatakan, akan terus berlatih dan berupaya memberikan yang terbaik agar bisa membanggakan Sumedang dan Jawa Barat.
"Ini menjadi kebanggaan tersendiri, karena dari ribuan Paskibraka se-Indonesia, saya terpilih menjadi salah satu dari 74 Paskibraka nasional. Saya akan terus berlatih, berusaha yang terbaik untuk membanggakan keluarga, Sumedang dan Jawa Barat," kata Sofia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang