Saat bertemu Desida Rohmatul Fadillah asal Gunung Kondang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Risma tak bisa menutup kekagumannya.
Apalagi ketika Desida mempraktikkan cara menulisnya memakai kaki ke sebuah laptop.
Risma meminta kepada semua pegawainya dan Pemkot Tasikmalaya untuk memberikan segala keperluan, terutama kebutuhan saat sesi terapi dan lainnya.
"Kamu hebat ya. Kamu penari juga, penulis juga? Wah, kamu saingan saya ya," canda Risma kepada Desida.
Desida selama ini dikenal sejak kecil menyandang penyakit cerebral palsy dan bercita-cita menjadi seorang penulis untuk membantu ibu kandungnya yang selama ini berjuang membesarkannya.
Baca juga: Hasto PDI-P Sebut Risma Belum Ditugaskan untuk Maju pada Pilkada Jatim
Mulanya pendidikan yang diterimanya hampir sama dengan anak-anak lainnya, yakni bersekolah di sekolah dasar (SD) di dekat rumahnya SDN Mangkubumi.
Baru mengikuti pelajaran sepekan, dia lalu diarahkan masuk ke sekolah luar biasa (SLB) karena kondisinya sejak lahir, serta untuk menyesuaikan arah pendidikannya.
Dia pun bertemu dengan guru pembimbing Pipih Suparmi, setelah masuk ke SLB Bahagia di Jalan Karoeng, Kecamatan Kota Tasikmalaya.
"Dulu saya sekolah ke SD dulu, cuma seminggu tapi Dede tak kuat mental, karena Dede beda jadi minder dan tersisih sama teman-teman," kata Sida, sapaan akrabnya.
Dua buku yang sudah diluncurkannya berjudul Si Gadis Cacat dan I'Am.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.