Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikejar Warga, Jambret Nekat Loncat ke Jurang Cadas Pangeran Sedalam Puluhan Meter

Kompas.com, 7 Agustus 2024, 16:03 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Seorang penjambret nekat terjun ke jurang Cadas Pangeran, Sumedang, Jawa Barat (Jabar) usai dikejar warga, Selasa (6/8/2024) sore sekira pukul 17.00 Wib.

Polisi membenarkan informasi tersebut dan pria itu ditemukan selamat di dasar jurang. Menurut polisi, penjambret itu tepergok warga saat beraksi di dalam angkutan umum elf dan berusaha kabur. 

"Ya ditangkap di dasar jurang, sekitar 100 meter, masih diduga jambret," kata anggota Polsek Pamulihan, Bripka Robby, dilansir dari Tribunnews.com

Hal senada juga diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang, Atang Sutarno. 

Baca juga: Kapal Terbakar, 13 ABK KM Mina Sumitra Loncat ke Laut Selamatkan Diri

Atang menuturkan, pria terduga jambret itu hanya mengalami luka ringan dan sudah diamankan di Mapolsek Pamulihan. 

"Personel kami langsung ke lokasi setelah menerima informasi adanya orang yang lompat ke jurang di Cadas Pangeran. Kondisinya selamat, dan sudah diamankan di Mapolsek (Pamulihan)," ujar Atang kepada Kompas.com melalui telepon, Senin sore.

Baca juga: Anak Punk Tewas Terlindas Saat Turun dari Tumpangan Truk di Surabaya, Diduga Terpeleset Saat Loncat

Kesaksian warga 

Ai Hikmah (35), salah satu saksi yang merupakan pemilik warung di sekitar lokasi menceritakan, saat itu dirinya berada di warung lalu mendengar suara keributan. 

Dia pun segera keluar dan ternyata ada seorang pria berbaju hitam dikejar warga. Ai pun mengenal orang-orang yang berkerumun dan mengejar pria yang loncat ke jurang Cadas Pangeran.

Baca juga: Ketahuan, Jambret Lompat dari Mobil ke Jurang Cadas Pangeran Sumedang

Personel BPBD Sumedang evakuasi jambret masuk jurang Cadas Pangeran, Sumedang, Jabar, Selasa (6/8/2024). KOMPAS.com/DOK. BPBD SumedangKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Personel BPBD Sumedang evakuasi jambret masuk jurang Cadas Pangeran, Sumedang, Jabar, Selasa (6/8/2024). KOMPAS.com/DOK. BPBD Sumedang

Warga yang mengejar pria tersebut adalah para penarik ojek yang biasa mangkal tidak jauh dari warungnya. Tapi, Ai tak mengenal sosok pria yang locat ke jurang Cadas Pangeran.

"Lari dikejar ojeg (ojek), saya kira dia (pengemudi) mobil yang nabrak, dia malah loncat," kata Ai dilansir dari Tribun Jabar.id.

Ai melihat pria yang dikejar itu menggenggam tas berwarna biru. Diduga pria tersebut merupakan penjambret.

"Tas warna biru, tas hungkul (saja). Yang kejar ada 5 orang, langsung turun ke bawah, waktu kejadian saya lagi di warung," ucapnya.

Luka di tangan

Sementara itu, seorang pemancing yang kebetulan berada di sungai juga membenarkan ada kejadian itu. 

Pemancing Bernama Warta (70) alias Pak Kumis itu mengatakan, saat dirinya sedang memancin ada pria meloncat ke Sungai Cipeles.

Melihat sesuatu jatuh di depannya, Pak Kumis lantas beranjak dari tempatnya memancing. Saat itu dirinya melihat pria tersebut alami luka di bagian tangan, namun selamat. 

"Tangannya ada luka. Katanya sih dia orang Tasikmalaya," katanya. 

(Penulis: Aam Aminullah | Editor: Farid Assifa)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Pria Loncat Ke Dasar Jurang Cadas Pangeran Sedalam 70 Meter Hindari Kejaran Warga, Ini Kronologisnya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau