Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader Gerindra Maju Pilkada Bandung Barat Jalur Independen, Daftar KPU Gandeng Kiai NU

Kompas.com, 29 Agustus 2024, 14:16 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Pasangan bakal calon Kepala Daerah Bandung Barat jalur perseorangan atau independen secara resmi menyatakan siap bertempur di Pilkada Bandung Barat, Jawa Barat.

Pasangan calon Bupati Sundaya dan Wakil Bupati Aa Maulana secara resmi mendaftarkan diri ke Kantor KPU Bandung Barat setelah dinyatakan lolos dari verifikasi syarat dukungan.

Pasangan dengan sebutan Berdaya ini berhasil mengumpulkan KTP sebagai syarat pencalonan sebanyak 90.315 dukungan. Jumlah itu terhitung lebih besar dari batas minimal yang ditentukan oleh KPU yakni 6,5 persen atau 85.662 dukungan dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).

“Melalui proses yang cukup panjang sampai hari ini merupakan fase yang harus kami lakukan. Kami pasangan Berdaya, Sundaya dan Aa Maulana adalah pasangan yang maju melalui perseorangan atau independen,” ujar Sundaya saat junpa pers di kantor KPU Bandung Barat, Kamis (29/8/2024).

Baca juga: Gilang Dirga Nyalon Pilkada Bandung Barat Dampingi Didik, Konvoi ke KPU ala Dilan

Sundaya merupakan politisi yang juga terpilih sebagai anggota DPRD bandung Barat melalui Partai Gerindra. Meski demikian, ia memilih jalur perseorangan dengan menggandeng tokoh kiai NU Bandung Barat untuk maju di Pilkada 2024.

Pilihan politik maju melalui jalur independen tentu bukan jalan mulus, Sundaya dan Aa Maulana mengaku harus bergerak selama 4 bulan menjaring dukungan untuk memenuhi syarat 6,5 persen dari jumlah DPT untuk bisa menvalonkan diri.

“Selama itu kita bersinggungan dengan masyarakat untuk memenuhi tahapan verifikasi-verifikasi dan sampai hari ini kami dinyatakan lolos oleh KPU,” ucap Sundaya.

Majunya Sundaya melalui jalur perseorangan ini diduga didorong atas buramnya kejelasan surat rekomendasi yang tak diturunkan oleh partai Gerindra kepadanya.

Sehingga Sundaya memilih jalur perseorangan dan menggandeng tokoh agama untuk mendampinginya maju sebagai calon bupati. Bukan tanpa alasan, peran kiai, menurutnya, bisa membawa pemerintahan yang adil dan tidak koruptif.

“Kami berkomitmen dengan Pak Kiai. Target kami adalah menang, benar, dan selamat. Sehingga kami ingin didampingi oleh seorang ulama bukan profesi lain. Dengan harapan beliau adalah dewan penasihat saya yang selalu memberikan masukan-masukan positif kepada saya dan terhindar dari kasus-kasus (korupsi),” sebut Sundaya.

Baca juga: Pilkada Bandung Barat 2024, Gerindra Terjunkan TB Ardi Januar

Bermodal keberanian dan gerakan kiai, Sundaya dan Aa Maulana menargetkan kemenangan Pilkada 2024 dengan mendulang 5 kali lipat dari jumlah dukungan yang ada saat ini.

“Terima kasih kepada masyarakat yang mengantarkan kami dengan dukungannya. Kami menargetkan 5 sampai 6 kali lipat dari jumlah dukungan. Artinya 5 kali 90.000 suara. Kami percaya bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat,” tandasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau