Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Ikan Naik ke Daratan, Warga Garut Ramai-ramai Tangkap "Si Hejo Tonggong"

Kompas.com, 1 September 2024, 12:55 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Warga di pesisir Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), ramai-ramai menangkap ikan yang naik ke daratan.

Fenomena ikan naik ke daratan ini terjadi di Pantai Santolo, Kabupaten Garut, Jumat (23/8/2024).

Perwakilan Forum Relawan Penanggulangan Bencana Garut Selatan (PB Garsel) Ipi Mupliana mengatakan, masyarakat setempat menjuluki ikan-ikan kecil itu sebagai "si hejo tonggong".

"Masyarakat kami menyebutnya ikan 'si hejo tonggong', karena punggungnya berwarna hijau, berukuran kecil paling besar seukuran dua jari," ujarnya, Rabu (28/8/2024), dikutip dari Tribun Priangan.

Baca juga: Fenomena Aneh di Pantai Selatan Jabar, Jutaan Ikan Terbang ke Darat

Menurut Ipi, kemunculan ikan-ikan itu ke daratan merupakan peristiwa yang biasa terjadi. Ikan-ikan tersebut biasanya naik saat peralihan musim hujan ke kemarau.

Ipi menuturkan, kemunculan "si hejo tonggong" menjadi berkah bagi masyarakat setempat. Pasalnya, warga tak perlu melaut untuk mendapatkannya.

Selain dikonsumsi sendiri, ikan-ikan itu juga dijual oleh warga.

"Harganya Rp 3 ribu satu kilogram, biasa dikonsumsi. Jadi berkah juga buat masyarakat pantai," ucapnya.

Baca juga: Ikan Laut Naik ke Darat di Cianjur, Berkah yang Patut Diwaspadai

Siklus biasa


Hanya saja, fenomena naiknya ikan-ikan tersebut ke daratan ada yang mengaitkannya sebagai pertanda bencana.

Hal itu dibantah Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh. Aah menyebutkan, fenomena itu adalah siklus yang kerap terjadi.

"Rutin itu, siklus yang biasa tiap tahun, itu bukan (ancaman bencana), itu malah jadi pesta, jadi keramaian sendiri," ungkapnya, Jumat (30/8/2024), dilansir dari Antara.

Aah membenarkan bahwa BPBD Kabupaten Garut mendapat informasi dari warga tentang kejadian itu. Aah menjelaskan, peristiwa tersebut merupakan fenomena biasa.

"Tidak (bahaya), itu namanya 'hejo tonggong', dalam siklus biasa, ada siklus yang memang ikan naik," tuturnya.

Baca juga: Heboh, Ribuan Ikan Laut Berloncatan ke Darat di Pesisir Pantai Selatan Cianjur

Selain di Garut, fenomena ikan naik ke daratan juga terjadi di pesisir pantai selatan Jabar lainnya, seperti Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Tasikmalaya.

Kepala Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur Aris Haryanto menerangkan, fenomena kemunculan ikan di pantai selatan Jabar terjadi karena faktor musim.

"Ikan ke pinggir pantai di sepanjang pantai selatan Cianjur dan pantai selatan Jawa Barat biasa terjadi saat musim kemarau, berupa jenis ikan tajan dan japuh, di mana suhu di lautan menjadi dingin, sehingga ikan mencari lokasi yang hangat seperti pinggir pantai," jelasnya, Sabtu (31/8/2024), dilansir dari Antara.

Ia juga menegaskan, fenomena tersebut tak berkaitan dengan bencana, khususnya soal kabar gempa megathrust di selatan Jawa.

Baca juga: Jutaan Ikan Terbang ke Darat di Pantai Jabar, Apakah Pertanda Bahaya?

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPriangan.com dengan judul HEBOH Ribuan Ikan Naik ke Darat, Warga Selatan Garut Menyebutnya Si Hejo Tonggong

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau