BANDUNG, KOMPAS.com - Calon gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu, mengungkapkan komitmennya untuk memperhatikan janda dan anak-anak telantar jika terpilih dalam Pilkada Jabar 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah Syaikhu berkampanye di Kedai Selasih, Jalan Cikutra, Kota Bandung, pada Rabu (2/10/2024).
Syaikhu menekankan pentingnya perhatian menyeluruh terhadap janda dan anak-anak telantar.
Baca juga: Ahmad Syaikhu Akan Lanjutkan Program Pendidikan Mantan Gubernur Jabar Aher
Ia mencatat bahwa banyak janda yang kehilangan suami tidak siap secara ekonomi.
"Khusus janda yang tinggal mati, rata-rata mereka tidak siap secara ekonomi," ujarnya.
Meski ada Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang menangani persoalan ini, Syaikhu mengaku mendengar keluhan bahwa lembaga tersebut belum mendapatkan bantuan dari APBD untuk pemberdayaan janda dan anak telantar.
"Oleh sebab itu, saya berjanji apabila nanti terpilih sebagai Gubernur Jabar, saya akan meminta pemerintah pusat untuk memberikan perhatian khusus terkait persoalan ini," tambahnya.
Syaikhu menjelaskan bahwa pemerintah provinsi dapat melakukan intervensi kebijakan untuk membantu kaum janda.
"Kebijakan terhadap para janda ini juga penting. LKS bisa diberikan amanah untuk memperhatikan mereka, seperti halnya anak-anak yatim," jelasnya kepada awak media.
Lebih lanjut, Syaikhu mengungkapkan banyak istri yang menghadapi kesulitan setelah ditinggal mati oleh suaminya.
"Bahkan ada yang terpaksa mengambil keputusan karena berbagai kendala yang mereka hadapi. Kalau pun untuk survivalnya jatuh ke dalam hal-hal yang tidak baik, ini yang harus diperhatikan pemerintah," tegasnya.
Baca juga: Pilkada Jawa Barat, Syaikhu Janji Evaluasi Kebijakan Angkutan Massal di Bandung
Selain isu janda dan anak telantar, Syaikhu juga berkomitmen untuk menyediakan hunian bagi masyarakat menengah ke bawah dengan membangun sejumlah rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
Namun, ia mengakui ada kendala keterbatasan lahan untuk pembangunan tersebut.
"Saya akan berusaha untuk program ini dengan pemerintah pusat. Sesungguhnya ini juga bisa dipadukan dengan program nasional," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang