Cerita Warga Cianjur Tangkap Buaya, dari Tali Tambang Sampai Alat Berat

CIANJUR, KOMPAS.com - Sejumlah rekaman video yang menunjukkan warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, beramai-ramai menangkap buaya yang terlepas dari penangkaran viral di media sosial.

Dalam salah satu video, terlihat warga kesulitan saat menangkap reptil predator berukuran besar yang terdampar di areal pesawahan.

Penelusuran Kompas.com, lokasi penemuan buaya tersebut berada di Kampung Gunung Calung, Kelurahan Sayang, Cianjur.

Baca juga: Jumlah Buaya yang Lepas dari Penangkaran Cianjur Sulit Didata

Informasi yang dihimpun menyebutkan, dua ekor buaya yang berhasil ditangkap berasal dari lokasi penangkaran di kawasan Jebrod Cianjur yang jebol akibat hujan lebat pada malam sebelumnya.

"Iya betul, tadi pagi warga menangkap buaya yang ada di areal sawah," kata Daman (45), seorang warga setempat kepada Kompas.com, Kamis (3/10/2024) petang.

Daman menjelaskan, buaya-buaya tersebut diduga hanyut terseret arus saat air sungai meluap akibat hujan lebat semalam.

"Informasinya lokasi penangkaran yang di situ, semalam jebol. Tapi, tidak tahu ada berapa ekor yang lepas," ujar Daman.

Baca juga: Penangkaran Berisi 80 Buaya di Cianjur Jebol, Warga Waspada!

Warga sempat kewalahan saat berupaya mengevakuasi hewan tersebut karena memberikan perlawanan dan ukurannya yang sangat besar.

Tali tambang yang digunakan untuk menjerat buaya pun terputus.

Setelah dua jam berjuang, kedua ekor buaya tersebut akhirnya berhasil dijinakkan.

"Tadi juga setelah berhasil ditangkap, dievakuasinya sampai harus pakai alat berat," ucap Daman.

Daman menceritakan, keberadaan buaya di perkampungan itu pertama kali diketahui oleh seorang warga yang baru pulang mandi di sungai.

"Kaget dan panik tentunya, lalu memberitahukan ke warga lain. Kondisinya (buaya) saat itu sudah lemas," ungkap dia.

"Kalau dari sini ke perkampungan itu kan menurun, ya, kemungkinan karena air sungai semalam meluap, jadinya masuk ke sawah," sambung Daman.

Dia juga mengaku bahwa warga saat ini khawatir, terutama karena tidak tahu pasti jumlah buaya yang diperkirakan lepas dari kawasan penangkaran tersebut.