KUNINGAN, KOMPAS.com - Tiga orang ibu rumah tangga asal Kabupaten Cirebon menjadi korban kecelakaan tunggal maut di objek wisata, Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Mobil pikap (pick up) yang mengangkut 8 orang diduga hilang kendali hingga menabrak tembok dan masuk ke jurang setinggi sekitar 27 meter.
Supir mobil pick up dikabarkan meninggal dunia pada Minggu malam, hingga korban tewas berjumlah 4 orang.
Baca juga: Kecelakaan Maut yang Menewaskan Kapolres Boyolali dan 2 Ajudannya...
Kapolres Kuningan, ABKP Willy Andrian menyampaikan, peristiwa kecelakaan tunggal itu terjadi pada Minggu (6/10/2024) petang. Korban merupakan wisatawan yang naik pick up saat hendak pulang ke Cirebon.
Pick up bernomor polisi B 9295 SAK ini mengangkut 8 orang. Dari jumlah itu, 4 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara 4 lainnya mengalami luka-luka dan sedang dalam penanganan medis.
"Kecelakaan tunggal ya. Mobil pick up yang mengakut 8 orang penumpang. Di mana 4 orang meninggal dunia, termasuk sopir, dan 4 orang lagi luka berat dan sudah dirujuk ke salah satu rumah sakit di Cirebon," kata Willy saat mengecek lokasi, Senin (7/10/2024) siang.
Baca juga: Fakta Kecelakaan Maut di Tol Batang yang Tewaskan Kapolres Boyolali dan 2 Ajudannya
Willy menjelaskan, Satlantas Polres Kuningan dan Polsek Cilimus telah melakukan penanganan awal sesaat setelah kejadian pada Minggu petang.
Petugas membantu mengevakuasi korban dan memeriksa sekitar lokasi. Petugas juga memasang garis polisi demi penanganan.
Hasil analisanya, sambung Willy, ada tiga faktor kecelakaan yakni kendaraan pick up, kondisi jalan yang cukup curam, dan faktor manusia yakni sopir yang mengemudi mobil tersebut.
Namun, petugas masih belum dapat memastikan penyebab utama terjadinya kecelakaan tersebut.
Willy membenarkan mobil pick up yang mengangkut wisatawan itu milik pengelola objek wisata. Pihaknya juga sudah mengevakuasi mobil ke kantor Satlantas untuk pemeriksaan lanjutan.
Jurnalis Kompas.com dan Harian Kompas sudah mendatangi kantor resmi pengelola objek wisata untuk konfirmasi, dan memberikan ruang penjelasan.
Namun setelah beberapa menit pencarian, tidak ada satupun pihak pengelola yang menemui untuk memberikan keterangan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang