Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyawa Pelajar Cianjur Melayang akibat Kecelakaan Jelang Lomba Paskibra

Kompas.com, 25 Oktober 2024, 22:06 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Nazrin (13), pelajar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sedianya mengikuti lomba paskibra tingkat provinsi pada Sabtu (26/10/2024).

Namun, satu hari menjelang lomba, atau pada Jumat (25/10/2024), Nazrin meninggal akibat kecelakaan di Jalan Lingkar Timur tepatnya di Kampung Waas, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.

Saat mengalami insiden maut itu, Nazrin diboncengkan ayahnya menggunakan sepeda motor untuk menuju sekolahnya, SMP Al Mamoen.

Kepergian Nazrin untuk selamanya meninggalkan duka, salah satunya bagi pembina paskibra SMP Al Mamoen, Femi.

"Nazrin masih duduk di bangku kelas 8 di SMP Al Mamoen dan akan mewakili sekolah dalam perlombaan paskibra pada Sabtu (26/10/2024) besok," ujarnya, Jumat, dikutip dari Tribun Jabar.

Baca juga: Tabrakan Maut di Cianjur, Truk Tangki Hantam Motor, Satu Keluarga Jadi Korban

Femi mengatakan, sewaktu berangkat ke sekolah lewat lokasi kejadian, dirinya mengetahui ada kecelakaan.

"Padahal saya sebelumnya lewat ke sini (lokasi kecelakaan). Dikira saya orang lain yang kecelakaan," ucapnya.

Dia baru mengetahui bahwa korban kecelakaan tersebut adalah anak didiknya sewaktu sampai di sekolah.

"Saat tiba di sekolah, saya sama teman-temanya dikasih tahu kalau Nazrin dan ayahnya kecelakaan," ungkapnya.

Duka pun menyelimuti Femi. Di matanya, Nazrin adalah sosok yang baik dan ramah.

Baca juga: 3 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Lumajang, 1 Orang Tewas

Kronologi kecelakaan di Cianjur yang renggut nyawa pelajar


Kecelakaan yang merenggut nyawa Nazrin terjadi pada Jumat petang. Motor yang ditumpangi ayah korban, Nandang Ramdani (48); Nazrin; dan adik balitanya tertabrak truk.

Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Cianjur Ipda Ika Cakra Mustika menuturkan, truk tersebut awalnya berjalan dari arah Pasir Hayam, Cianjur.

Di tempat kejadian perkara (TKP), truk bernomor polisi B 9509 PFA itu diduga mengalami rem blong. Laju truk tak bisa dikendalikan, sehingga menabrak korban.

"Saat mendekati persimpangan jalan, truk yang diduga mengalami rem blong itu menghantam sepeda motor yang melintas di depannya,” tuturnya.

Selain menewaskan satu orang, kecelakaan di Cianjur ini juga membuat Nandang mengalami luka berat, sedangkan adik Nazrin luka ringan.

Baca juga: Kakak Mantan Kapolri Badrodin Haiti Meninggal, Mobil Berasap Usai Tabrak Truk

Sumber: Kompas.com (Penulis: Firman Taufiqurrahman | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.com dengan judul Nazrin Korban Kecelakaan Maut di Cianjur Tak Jadi Ikut Lomba Paskibra, Ayahnya Luka Berat

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau