BANDUNG, KOMPAS.com - Nama sebuah jalan biasanya tidak lepas dari sejarah, tokoh, atau cerita yang berkaitan dengan wilayah tersebut.
Ada pula penamaan sebuah jalan yang tidak jauh dari asal-usul atau kondisi suatu lokasi.
Uniknya, di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tepatnya di Desa Bojongsoang, ada satu jalan yang diberi nama Jalan Cibabi.
Jalan Cibabi berada di area pesawahan Jalan Cikoneng yang menghubungkan ke Kampung Cijeruk, Desa Bojongsari.
Baca juga: Sugito dan Sugati, Sosok Seniman di Balik Nama Jalan Gito-Gati di Sleman
Sepanjang jalan tersebut, udara yang sejuk dan pemandangan yang indah dapat dinikmati.
Pasalnya, area kanan dan kiri di jalan tersebut terhampar pesawahan.
Selain itu, terdapat beberapa aliran sungai kecil yang mengairi pesawahan tersebut.
Tak hanya itu, pemandangan Gunung Tangkuban Parahu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, serta Gunung Geulis, Jelekong, Kabupaten Bandung, terlihat jelas di lokasi itu, terutama saat cuaca cerah.
Sayangnya, pemandangan yang enak dipandang tersebut tidak didukung dengan nama jalan itu.
Tak sedikit warga yang keberatan dengan nama Jalan Cibabi.
Namun, belakangan, nama Jalan Cibabi itu sudah diubah menjadi Jalan Spektakuler.
Rohaendi, kepala dusun di Desa Bojongsoang, mengatakan bahwa jalan tersebut memiliki panjang sekitar 900 meter atau hampir 1 kilometer.
Ia menjelaskan bahwa diubahnya nama jalan itu sudah sesuai dengan keputusan Pemerintah Desa (Pemdes) Bojongsoang pada 31 Agustus 2024 lalu.
Perubahan nama dari Jalan Cibabi menjadi Jalan Spektakuler dilakukan karena banyak warga yang merasa tidak nyaman dengan nama Cibabi.
"Ini awalnya Jalan Cibabi, menurut Kepala Desa agak tidak enak namanya Cibabi," ujar Rohaendi, saat ditemui di lokasi, Selasa (29/30/2024).
Menurutnya, selama menggunakan nama Jalan Cibabi, tak banyak yang tahu latar belakang atau filosofi dari pemberian nama tersebut.
Sedangkan pemberian nama Spektakuler sendiri sesuai dengan misi Desa Bojongsoang yang harus bisa mencapai titik spektakuler di bidang apapun; sederhananya, harus lebih berkembang.
Salah satunya, Pemdes Bojongsoang menginginkan masyarakat tetap memperhatikan masalah kebersihan yang ada di wilayah tersebut.
"Dulu memang sempat banyak sampah, sekarang alhamdulillah spektakuler tidak ada. Dulu jalan ini garinjul belum dihotmik atau diaspal. Alhamdulillah sekarang mah spektakuler ada yang dibeton, ada yang diaspal," jelasnya.
Selain itu, pemberian nama Spektakuler di lokasi tersebut diyakini bakal memperkuat pandangan masyarakat umum yang melintasi lokasi tersebut.
Baca juga: Mengenal Batik Lesoeng, Warisan Budaya Ponorogo yang Dijadikan Nama Jalan
Mengingat, pemandangan di lokasi tersebut sangat mendukung.
Bahkan, kata dia, tak sedikit orang yang melintasi jalan itu dan mengabadikan pemandangan di sana.
"Ya, kalau sekarang mah sudah sesuai dengan pemandangannya, setidaknya begitu lah," ungkap dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang