BANDUNG, KOMPAS.com - Noval Muhammad Safari (28) terus bersyukur setelah selamat dari air bah akibat jebolnya tanggul Sungai Cisunggalah di Kampung Muara, Desa Panyadap, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Meski tak mengingat durasi kejadian, ia masih terbayang bagaimana tanggul yang menempel di rumahnya ambruk dan membuatnya terseret lebih dari 10 meter.
"Alhamdulillah masih selamat, kalau luka-luka mah enggak apa-apa," ujarnya saat ditemui di lokasi, Jumat (22/11/2024).
Baca juga: Pendangkalan Sungai di Madiun Kerap Sebabkan Banjir, Ini Solusi Risma
Noval bercerita, hujan deras mengguyur sejak siang. Sekitar pukul 15.00 WIB, ia memeriksa kondisi tanggul dari lantai dua rumahnya.
Rumah Noval memang berdempetan dengan tanggul Sungai Cisunggalah. Dari lantai dua, ia memastikan saluran air tidak menghambat aliran sungai.
"Saya naik ke lantai dua pas hujan sudah reda, cek kondisi tanggul. Warga lain juga biasa begitu untuk memastikan aman," katanya.
Setelah merasa tanggul aman, Noval turun ke lantai satu. Tak lama, ia mendengar dentuman keras.
Ratusan kubik air tiba-tiba menjebol tembok ruang tamu dan menyeretnya ke dapur. Ia melihat air setinggi dada orang dewasa mengalir deras ke dalam rumah.
"Waktu terbawa arus ke dapur, air sudah setinggi kepala. Saya sempat laput (tenggelam)," kata Noval.
Baca juga: 200 Rumah Warga di Lumajang Terendam Banjir
Dalam kondisi tenggelam, ia berusaha membuka pintu dapur, namun sulit. Tiba-tiba, air menjebol dinding dapur dan menyeretnya ke gudang tempat mesin penggiling padi.
"Saya coba buka pintu dapur sambil berusaha nafas. Tiba-tiba pintu dapur jebol, saya terbawa ke belakang," tuturnya.