Setelah air menemukan jalannya, ketinggian berkurang hingga setinggi dada orang dewasa.
Noval bersyukur selamat dan kejadian ini tidak menimpa keluarganya. Ibunya yang sudah tua sedang berada di rumah pamannya.
"Saya sendiri di rumah. Kalau Ibu ada di rumah, saya gak tahu kondisinya gimana," ucapnya.
Luapan air Sungai Cisunggalah juga merusak puluhan rumah di RT 03 RW 02, termasuk milik Noval.
Baca juga: Banjir di Kabupaten Bandung Setinggi 1,5 Meter, Warga Butuh Tenda Pengungsian
Kakak Noval, Rifki Muharom (35), membenarkan tembok ruang tamu rumah mereka ambruk.
"Posisi tembok ada jendelanya, mungkin kaca gak tahan nahan derasnya air," ujarnya.
Rifki, yang sedang bekerja saat kejadian, mengaku panik mendengar adiknya terseret arus.
"Saya lemes, kaget, takut kenapa-kenapa. Tapi alhamdulillah cuma luka-luka saja," katanya.
Baca juga: Waspada Banjir, Berikut Daerah di Jateng yang Berpotensi Terdampak Cuaca Ekstrem 21-23 November 2024
Petugas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan tim lainnya kini membuat tanggul sementara dari karung pasir di lokasi dinding yang ambruk.
Petugas juga membantu membersihkan rumah yang terdampak dari lumpur, sampah, ranting, dan barang-barang yang terbawa luapan Sungai Cisunggalah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang