SUKABUMI, KOMPAS.com - Sebanyak 47 unit rumah rusak terdampak bencana tanah bergerak di Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024).
Selain merusak rumah, bencana ini juga mengakibatkan ruas jalan Sukabumi-Sagaranten di Kampung Cisayar putus.
Baca juga: 127 Warga di 1 RT di Sukabumi Mengungsi akibat Tanah Bergerak, Rumah Roboh
"Tanah bergerak ini mulai diketahui Rabu subuh merusak bangunan puluhan rumah dan jalan berstatus provinsi," ungkap Kepala Desa Mekarsari, Muhammad Ilham Maulana, kepada Kompas.com di lokasi tanah bergerak Kampung Cisayar, Kamis (5/12/2024).
Baca juga: 30 Rumah di Sukabumi Rusak akibat Tanah Bergerak, 318 Warga Mengungsi
Ia menjelaskan Pemerintah Desa Mekarsari telah menyediakan tempat pengungsian bagi warga yang rumahnya rusak di lokasi pondok pesantren dan madrasah.
Rencananya, seluruh penyintas bencana di Desa Mekarsari akan disentralisasi di dua tempat tersebut.
"Sampai saat ini data sementara ada 57 kepala keluarga, jiwanya seratusan orang yang mengungsi. Kami masih terus melakukan pendataan, yang penting saat ini menyelamatkan nyawa dulu," jelas Ilham.
Terkait kebutuhan mendesak bagi korban bencana yang mayoritas petani dan buruh tani, di antaranya bahan sembako dan alas tidur.
Sampai hari ini, mereka belum mendapatkan bantuan baik dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi maupun pihak lembaga atau instansi lain.
"Bantuan belum ada yang masuk, mungkin karena ini baru juga. Mudah-mudahan segera ada bantuan yang masuk untuk warga," harap Ilham.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi hingga Rabu (4/12/2024) pukul 18:00 WIB, bencana tersebar di 22 kecamatan dengan jumlah 33 kejadian.
Meliputi 13 tanah longsor, 9 banjir, 7 angin kencang, dan 4 pergerakan tanah.
Jumlah jiwa terdampak adalah 103 kepala keluarga (KK) dan 243 jiwa.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang