Editor
KOMPAS.com - Proyek galian kabel bawah tanah di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), menjadi perhatian warga. Selain memperparah kemacetan, proyek ini dinilai telah menimbulkan korban kecelakaan.
Dalam beberapa pekan terakhir, pemandangan Kota Bandung terasa tidak nyaman akibat tumpukan material proyek seperti gulungan kabel, karung tanah, dan batu yang dibiarkan di badan jalan.
Kondisi ini menyebabkan penyempitan jalan dan permukaan tidak rata yang membahayakan pengendara.
Proyek galian kabel di Kota Bandung ini dikerjakan di 143 jalan protokol dengan total panjang 204 kilometer.
Pengerjaan tahap pertama di 29 ruas jalan ditargetkan selesai pada Desember 2024. Akan tetapi, hingga kini proyek itu baru berjalan sepanjang 16,3 kilometer dan 8,2 kilometer masih tahap persiapan.
Baca juga: Cabai di Pasar Kosambi Bandung Sentuh Rp 60.000, Pedagang: Kami Berat
Untuk mengurangi dampak negatif, proyek galian kabel atau ducting ini akan dihentikan sementara mulai 15 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.
Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung, Andri Rusmana menilai, pengerjaan proyek ini dilakukan secara sporadis dan menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat. Dia menyoroti dampak galian kabel yang meliputi kemacetan serta korban kecelakaan.
"Seolah-olah Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menutup mata akan hal tersebut, walaupun Pj wali kota sudah menyampaikan timeline-nya pekerjaan tersebut akan selesai pada 15 Desember ini," kata Andri, Jumat (13/12/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Tak hanya itu, Andri juga meminta pihak pelaksana untuk memperhatikan kualitas pengerjaan proyek ini.
“Kualitasnya (jalan) malah menurun yang menimbulkan kecelakaan, bahkan ada yang sudah selesai tapi tambalannya langsung rusak lagi. Masih ada sisa 2 hari lagi, pengusaha harus memakai bahan aspal yang berkualitas,” ujar Andri.
Baca juga: Kasus DBD di Kabupaten Bandung Capai 2.542, 37 Orang Meninggal Dunia
Dia juga mendesak pengembang bertanggung jawab kepada korban kecelakaan, termasuk memberikan santunan sebagai permintaan maaf.
“Harusnya perusahaan bisa bertanggung jawab membiayai atau memberikan uang sebagai pengganti selama (korban) tidak bekerja atau istirahat di rumah,” tegasnya.
Selain itu, Andri mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan kondisi berbahaya di lokasi proyek.
“Dan diharapkan Pemkot bergerak cepat menyelesaikan semua laporan agar tidak ada korban-korban lainnya lagi,” ucap Andri.
Salah satu kecelakaan yang jadi perhatian terjadi di Jalan Tamansari, tepatnya di depan Kebun Binatang Bandung, pada Kamis (12/12/2024) malam.
Baca juga: Dianggap Ganggu Pemandangan, 18 Kabel Udara di Bandung Dipotong