Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pipa PDAM di Bandung Kembali Bocor, 40.000 Pelanggan Terdampak

Kompas.com, 26 Desember 2024, 09:36 WIB
Putra Prima Perdana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Saluran pipa induk milik Perumda (PDAM) Tirtawening Kota Bandung mengalami kebocoran di Jalan Stasiun Barat Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kebocoran ini terjadi pada Selasa, 24 Desember 2024, setelah pihak PDAM menerima laporan dari warga mengenai rembesan air yang keluar dari salah satu garasi kendaraan.

Direktur Teknik PDAM Tirtawening Kota Bandung, Joni Mulyadi menjelaskan, warga mendengar suara letupan kecil di lokasi sekitar pukul 12.30 WIB.

Baca juga: Pipa Bocor 3 Hari, PDAM Surabaya: Sudah Selesai Perbaiki

"Pipa ini merupakan pipa air baku yang mengantarkan air baku dari Cikalong ke Badak Singa," ungkap Joni dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (26/12/2024). 

Joni menambahkan, kebocoran disebabkan oleh patahnya beberapa baut klem yang berfungsi menyambungkan pipa.

Posisi saluran pipa yang mengalami kebocoran terletak di bawah garasi yang dibangun oleh warga setempat.

Baca juga: Sinkhole Sedalam 7 Meter di Bandung, akibat Pipa Bocor atau Pergerakan Tanah?

Untuk melakukan perbaikan, petugas terpaksa membongkar area garasi tersebut.

"Kita sebut ini jalur pipa transmisi Cisangkuy lama, dengan diameter pipa 800 milimeter yang mengalirkan air sekitar 700 liter per detik. Setelah melakukan pengurangan debit air, kami memutuskan untuk melakukan perbaikan karena lokasinya tidak berada di pinggir jalan besar, sehingga tidak mengganggu kegiatan Natal dan Tahun Baru," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Pelayanan Perumda Tirtawening Kota Bandung, Novera Deliyasma menambahkan, perbaikan kebocoran pipa induk tersebut akan berdampak pada sekitar 40.000 pelanggan PDAM di wilayah pelayanan 2, 3, 5, dan 6, termasuk kawasan Antapani dan Cicaheum.

"Pelayanan di Wilayah 2 mencakup Sukapada, Padasuka, Pasir Layung, dan sebagian besar Antapani. Daerah timur seperti Cicaheum juga akan terkena dampak," paparnya.

Novera memperkirakan, perbaikan dan normalisasi saluran pipa induk akan memakan waktu maksimal tujuh hari.

Proses perbaikan meliputi penggantian baut yang sudah berusia puluhan tahun dan memastikan tidak ada kebocoran yang terjadi kembali.

Ia meminta pelanggan untuk bersabar atas gangguan pasokan air bersih selama sepekan ke depan.

"Karena pipa kosong, setiap pipa kosong pasti akan diisi oleh udara. Saat air mengalir lagi, udara tersebut menjadi hambatan. Kami harus perlahan-lahan menggiring air kembali dan melakukan pembuangan untuk mengeluarkan udara," tuturnya.

Sebagai langkah antisipasi, Perumda Tirtawening Kota Bandung menyiagakan truk tangki air bersih untuk membantu suplai air bersih kepada masyarakat yang terdampak selama proses distribusi terganggu.

Pelanggan dapat menghubungi Kantor Unit Pelayanan Non Perpipaan dengan syarat dan ketentuan berlaku, minimal 10 pelanggan untuk dikoordinir RT, dan ditampung di tempat air (ember) pelanggan secara gratis di nomor telepon 022-2507993 dan 0887-79726506.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau