Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Puncak Bogor Ditutup Total, Warga Terpaksa Jalan Kaki

Kompas.com, 1 Januari 2025, 00:31 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian resmi menutup total ruas jalur wisata Puncak di Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (31/12/2024) malam menjelang perayaan Tahun Baru 2025.

Jalur wisata tersebut ditutup total berkaitan dengan adanya penerapan kebijakan malam tanpa kendaraan atau car free night.

Seorang warga yang hendak menuju Puncak Bogor terpaksa memilh untuk berjalan kaki setelah terjebak penutupan arus.

Anita (27) warga sekitar mengaku terpaksa berjalan kaki karena tak ada pilihan lain. Ia awalnya berangkat bersama suami dan dua anaknya.

"Aku jalan aja ya," ucap perempuan berkerudung hitam itu pamit ke suaminya yang tertahan di pintu masuk Puncak, tepatnya Exit GT Ciawi, Simpang Gadog, Selasa malam.

Baca juga: Pantauan Terkini Jalur Puncak Bogor Jelang Car Free Night Malam Tahun Baru

Anita terpaksa berjalan kaki bersama kedua anaknya. Ia menggendong anaknya yang masih balita, sedangkan yang berusia 5 tahun jalan kaki bersama ibunya sejauh puluhan kilometer.

Anita mengaku tak tahu bakal ada penutupan arus kendaraan saat malam tahun baru di jalur wisata Puncak Bogor. Sebab, ia baru saja pulang dari rumah kakak iparnya.

"Saya pilih jalan ngajak anak dua-duanya, suami saya paling muter naik motor. Soalnya kalau ikut suami muter naik motor, lumayan jauh juga sih. Kan muternya lewat belakang," kata dia kepada Kompas.com, Selasa malam.

Baca juga: Jalur Puncak Bogor Ditutup, Ini Rute Alternatif Menuju Cianjur, Bandung, dan Sekitarnya

"Enggak tahu kalau ada penutupan. Jadi ya pilih tahun baruan di rumah sajalah," imbuhnya.

Hal yang sama diungkapkan wisatawan bernama Akbar (20). Ia juga terjebak penutupan arus kendaraan. Padahal, ia sudah persiapan untuk merayakan tahun baru bersama teman-temannya di kawasan wisata Puncak Bogor.

"Iya mau ke Puncak sama teman juga. Nah, teman udah pada sampai di sana karena udah berangkat lebih awal," kata pria yang mengendarai motor Beat warna hitam itu.

Akbar mengaku berangkat malam hari karena tidak tahu ada penutupan arus kendaraan di pintu masuk Puncak, Simpang Gadog.

Saat itu, ia melihat info bahwa jalur wisata Puncak malam ini lancar di kedua arah. Sehingga, ia pun berangkat menyusul temannya.

Namun, ia justru tertahan di Simpang Gadog, Jalan Ciawi, Kabupaten Bogor.

"Nah tadi lihat dari live di TikTok, katanya lancar gitu. Jadi ya sudah saya berangkat, tapi nyatanya ditutup," tuturnya.

Akbar pun mengaku kecewa dengan adanya rekayasa lalu lintas penutupan tersebut. Sebab, ia gagal merayakan malam tahun baru.

"Kecewa sih kalau enggak bisa naik gini, mau enggak mau pulang ke rumah lagi. Rayain tahun baru di rumah aja lah," jelas Akbar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau