BANDUNG,KOMPAS.com - Masih membekas di ingatannya, insiden yang hampir saja merenggut nyawa Sevina Azahra (14), gadis yang diselamatkan mendiang Aipda Anumerta Anditia Munartomo (35).
Peristiwa itu mengerikan sekaligus menyedihkan bagi Sevina. Meski dia selamat, pahlawan penyelamatnya harus terlebih dahulu meninggalkan dunia.
Kondisi Sevina kini sudah membaik, meski perban bekas tusukan jarum infus masih melekat di tangannya.
Remaja putri itu berkenan berbagi kisah pilu yang dialaminya pada Jumat (3/1/2025) sore saat berkunjung ke Pantai Pangandaran.
Baca juga: Kronologi Bripka Anditya Gugur di Pantai Pangandaran saat Tolong Wisatawan, Diberi Kenaikan Pangkat
Saat itu, warga Tasikmalaya tersebut tengah berenang bersama keluarganya sekitar pukul 15.30 WIB.
"Awalnya saya lagi berenang di pantai, di pinggir," kata Sevina dalam keterangan yang diterima, Minggu (6/1/2025).
Sevina tak menyadari, secara perlahan ombak menyeretnya ke tengah, sampai akhirnya ia tersadar bahwa pijakan pasir pantai hilang.
"Pelan-pelan terseretnya, tahu-tahu pas nginjek sudah enggak ada (pijakan pasir karena kedalaman air)," kata Sevina.
Kondisi itu membuat Sevina panik, air laut semakin dalam, ia berupaya meminta tolong lantaran kondisinya yang semakin lemas.
"Saat itu saya sudah lemas, sudah tidak bisa minta tolong sama siapa lagi, terus ditolong sama bapak polisi itu, tapi bapak itu juga mungkin lemas," kata Sevina.
Penolong yang disebutkan Sevina itu tak lain adalah Anditia.
Namun, saat itu kondisi mereka sudah tak sadarkan diri sebelum akhirnya dievakuasi oleh perahu nelayan.
"Saya pingsan, saya baru sadar pas di rumah sakit, malam hari. Pusing banget, mual, mungkin karena air laut terminum," kata Sevina.
Baca juga: Kisah Heroik Bripka Anditya, Gugur Usai Selamatkan Wisatawan yang Nyaris Tenggelam di Laut
"Ternyata bapak polisi itu sudah enggak ada (meninggal dunia) pas menyelamatkan saya," imbuh Sevina berlinang air mata.
Sevina mengatakan bahwa Anditia adalah pahlawan baginya, ia juga menyampaikan belasungkawa bagi keluarga Anditia.