BANDUNG, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung bergerak cepat untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak dengan memberikan vaksinasi kepada 500 ekor sapi.
Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, mengatakan bahwa program vaksinasi dilakukan secara intensif sejak sepekan terakhir.
"Tahun ini kami lebih sigap dengan vaksinasi dan pemberian vitamin B kompleks untuk memperkuat imunitas hewan ternak," kata Gin Gin di Peternakan Sapi Pak Entum, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Selasa (7/1/2025).
Baca juga: Ciri-Ciri Hewan Ternak yang Terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Pada 6 Januari 2025, sebanyak 370 dosis vaksin telah diberikan kepada sapi-sapi yang sehat, dan pada hari ini, 7 Januari 2025, 130 dosis tambahan diberikan, sehingga total 500 dosis vaksin telah disuntikkan kepada sapi-sapi tersebut. Vaksin kedua akan diberikan sebulan setelah vaksinasi pertama.
Vaksinasi dilakukan serentak di wilayah Babakan Ciparay dan Bandung Kulon untuk mencakup seluruh sapi produktif, termasuk sapi perah.
"Vaksinasi ini merupakan langkah antisipasi, karena kami melihat adanya peningkatan kasus PMK di Jawa Timur dan Jawa Tengah," tambah Gin Gin.
Baca juga: Kekosongan Vaksin Jadi Penyebab PMK Sapi Kembali Merebak di Aceh
Pemerintah Kota Bandung juga melakukan pemantauan dan pemeriksaan intensif di sejumlah peternakan, khususnya yang memelihara sapi, untuk mencegah penyebaran PMK.
"Kami belajar dari wabah PMK tahun 2022. Kota Bandung saat itu menjadi wilayah terakhir yang terdampak, namun penularan terjadi akibat masuknya hewan ternak dari luar kota," jelasnya.
DKPP Kota Bandung juga memastikan koordinasi yang baik dengan para peternak melalui komunitas yang telah terbentuk.
"Mayoritas ternak di sini adalah jenis pembesaran, bukan pembibitan, sehingga pencegahan harus dilakukan secara maksimal," ungkap Gin Gin.
Baca juga: 823 Sapi di Sragen Terjangkit PMK, Kasus Muncul Lagi karena Ini
PMK dapat menyebabkan dampak serius pada sapi, seperti lemas, penurunan nafsu makan, hingga luka pada kuku yang melepuh. Meskipun tidak menular kepada manusia, sapi yang terjangkit harus segera diisolasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
"Harapan kami, langkah ini dapat mempertahankan status Kota Bandung yang telah dinyatakan nol kasus PMK, sekaligus melindungi produktivitas ternak," pungkas Gin Gin.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang