Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pemkab Bandung Belum Alokasikan Anggaran untuk Makan Bergizi Gratis

Kompas.com, 7 Januari 2025, 18:04 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang akan berlangsung pada pekan depan dipastikan tidak akan ada bantuan sokongan anggaran dari Pemerintah Kabupaten Bandung.

Diketahui, Pemkab Bandung tak mengalokasikan anggaran untuk MBG pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.

Meski begitu, MBG di Kabupaten Bandung tetap akan digelar dengan alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Badan Gizi Nasional (BGN).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Bandung, Marlan, membenarkan pada APBD 2025 Pemkab tidak mengalokasikan anggaran untuk MBG.

Baca juga: Tanggapan Pelajar Dapat Makan Bergizi Gratis: Uang Jajan Saya Awet...

Hal itu lantaran hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Bandung belum memperoleh petunjuk pelaksanaan maupun petunjuk teknis perihal pelaksanaan MBG.

"Informasi dari Badan Gizi Nasional, biaya MBG saat ini masih dari APBN. (Anggaran dukungan MBG dari APBD) belum dialokasikan karena belum ada juklak maupun juknis," katanya, dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (7/1/2025).

Sambil menunggu petunjuk pelaksanaan dan teknis (juklak juknis) terkait MBG, pihaknya juga menunggu komposisi anggaran.

Informasi yang didapatnya, selain dari APBN, anggaran untuk MBG juga didukung APBD Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: Sedih Ingat Orangtua, Siswa SD Bawa Pulang Makanan Bergizi Gratis demi Dimakan dengan Ibu

Meski belum menganggarkan, jika dalam waktu dekat pihaknya telah memperoleh komposisi anggaran serta Juklak Juknis terkait MBG, Pemkab, lanjut dia, siap mengalokasikan anggaran untuk MBG.

"Betul (direncanakan) pada APBD 2025 perubahan. Terdapat kemungkinan (pembahasan) APBD 2025 perubahan dipercepat. Untuk anggaran masih menunggu komposisinya, karena selain APBN, sumbernya juga ada dari APBD provinsi," ujar dia.

Berdasarkan Keputusan Kepala BGN, terdapat lima Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bandung.

Marlan menyebutkan sejumlah titik SPPG itu ialah di Kecamatan Bojongsoang, Nagreg, Cicalengka, Ciparay, dan Rancaekek.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Enjang Wahyudin, memaparkan bahwa sekitar 582.000 penerima manfaat terdiri atas peserta didik PAUD, SD, SMP, serta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) tingkat dasar.

Adapun perinciannya, sekitar 67.000 PAUD, 356.000 SD, 134.000 SMP, dan 23.000 PKBM. Jumlah itu merujuk data Dapodik.

Baca juga: Tak Keluhkan Menu MBG, Siswi SMP di Sukabumi Hanya Minta Gizi Terpenuhi

Diketahui DPR telah menyetujui anggaran MBG tetap Rp 71 triliun dari APBN 2025.

Dengan besaran alokasi itu, pemerintah menetapkan anggaran makan bergizi gratis Rp 10.000 per porsi.

Presiden Prabowo meyakini bahwa alokasi itu cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau