Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Pencarian Koin Jagat di Taman Tegallega Bandung...

Kompas.com, 13 Januari 2025, 22:02 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejumlah warga Kota Bandung, Jawa Barat, saat ini sedang menggandrungi permainan berburu koin Jagat di sejumlah taman dan fasilitas umum.

Para pemburu koin ini bahkan rela berkeliling ke sejumlah lokasi yang disinyalir menjadi tempat menyembunyikan koin tersebut oleh pihak pengembang aplikasi.

Pencarian koin ini merupakan permainan yang dihadirkan oleh aplikasi Jagat yang memungkinkan orang mendapatkan uang elektronik atau e-money bernilai ratusan ribu hingga jutaan rupiah bila menemukan koin tersebut.

Bagian dari tim redaksi Kompas.com pun mencoba memainkan pencarian koin tersebut di Taman Tegallega, Kota Bandung, Senin (13/1/2025) siang.

Baca juga: Berburu Koin Jagat di Bawah di Senja Taman Sukajadi, Setuju Jangan Merusak Fasum

Untuk memainkannya, langkah pertama ialah dengan menginstal atau memasang aplikasi Jagat di gawai melalui Play Store atau App Store sebesar 127 megabyte (MB).

Dari keterangan pada Play Store, Jagat merupakan aplikasi yang berfungsi untuk menghubungkan dan berbagi lokasi antara pengguna dengan keluarga maupun teman secara real-time.

Setelah terpasang, langkah selanjutnya ialah pengguna membuka aplikasi tersebut dan diwajibkan untuk mendaftarkan diri, bisa melalui akun Google Email maupun terhubung ke akun Facebook.

Ada sejumlah pengaturan yang perlu dilakukan oleh pengguna mulai dari letak lokasi waktu nyata hingga penggunaan aplikasi yang berjalan setiap saat.

Baca juga: Pencarian Koin Jagat di Taman Tegalega Bandung Sepi, Warga Pindah Lokasi

Apabila sudah disesuaikan dengan keinginan pengguna, kemudian akan langsung dibawa ke halaman utama aplikasi Jagat serta ditunjukkan lokasi waktu nyata pemilik gawai.

Jangan lupa untuk mengaktifkan treasure map yang ada di pojok kanan atas aplikasi.

Ini berguna untuk mengetahui lokasi-lokasi tempat koin disebar oleh pihak pengembang.

Langkah selanjutnya, pengguna tinggal memilih lokasi pencarian koin yang berdasarkan letak paling dekat.

Namun, jika dianggap tidak terlalu besar potensi mendapatkan koin, maka bisa menggesernya ke titik lainnya.

Pengguna juga harus cermat saat mengamati peta, jangan sampai terlalu jauh dari lokasi yang sudah ditargetkan.

Hal ini berguna agar pengguna memiliki potensi besar untuk mendapatkan koin tersebut.

Tim redaksi Kompas.com memulai pencarian koin tersebut di area depan Taman Tegalega sekitar pukul 14.15 WIB.

Tidak seperti pekan lalu, hari ini situasi di lokasi cukup sepi dari para pemburu koin.

Area depan Taman Tegalega, Kota Bandung, Jawa Barat sudah sepi dari aktivitas pencarian koin digital Jagat, Senin (13/1/2025) siang.Kompas.com/Faqih Rohman Syafei Area depan Taman Tegalega, Kota Bandung, Jawa Barat sudah sepi dari aktivitas pencarian koin digital Jagat, Senin (13/1/2025) siang.

Baca juga: Pemkot Bandung Minta Pihak Aplikator Koin Jagat Perbaiki Taman yang Rusak

Kompas.com memulai langkah awal mencari di area tangga yang menjadi tempat duduk di taman, mencoba menyisir satu per satu tangga dengan fokus melihat ke tanah dan sesekali mencocokkan koordinat di layar gawai.

Namun, setelah sekitar 20 menit lebih memelototi tangga duduk tersebut, tidak kunjung berbuah manis.

Tanda-tanda adanya petunjuk koin Jagat yang disembunyikan pun tidak ada sedikit pun.

Akhirnya, diputuskan untuk mencari ke area kanan dan kiri taman yang notabene banyak ditumbuhi pohon yang cukup rindang serta di sekitar semak dan selokan.

Harapannya, mendapatkan satu koin yang tersembunyi di balik batu-batu besar sekitar.

Usaha yang berlangsung hampir sekitar 30 menit itu pun juga tidak membuahkan hasil.

Hanya ada tumpukan rumput-rumput kering berserakan dari pohon di taman.

Usai itu, berencana mencari koin hingga ke area tengah taman, tetapi upaya mesti terhenti petugas karena saat ini area tersebut dilarang adanya aktivitas perburuan koin.

Karena hal itu, pencarian koin pun diputuskan untuk diakhiri karena faktor cuaca yang sudah mendung dan juga informasi bahwa lokasi koin dipindahkan pada awal pekan ini.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau