BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ningning Hendasah, menyebutkan bahwa hewan ternak di Kabupaten Bandung yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) berasal dari luar daerah.
Ningning menduga hewan ternak tersebut sudah terinfeksi PMK sebelum masuk ke Kabupaten Bandung.
"Dugaan penyebab karena ada mobilisasi ternak yang masuk ke Kabupaten Bandung. Hewan tersebut sudah terinfeksi dari daerah asalnya," katanya saat ditemui di ruangannya di Komplek Pemda Kabupaten Bandung, Rabu (15/1/2024).
Dia menjelaskan bahwa sebagian ternak di Kabupaten Bandung didatangkan dari beberapa daerah seperti Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan daerah lain yang merupakan penghasil ternak, termasuk sapi.
Baca juga: 1.050 Hewan Ternak di Kabupaten Bandung Terjangkit PMK, 48 Mati
Menurutnya, hewan ternak yang dimobilisasi seharusnya sudah terbebas dari penyakit setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak terkait yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
Namun, dalam praktiknya, banyak pemasok nakal yang tidak memeriksakan hewan ternak yang dijual ke luar daerah. Hal ini menyebabkan hewan yang dijual tidak terdeteksi jika sudah terinfeksi penyakit.
"Ada kemungkinan hewan yang masuk ke Kabupaten Bandung tidak disertai SKKH," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya terus berupaya menekan sebaran PMK di Kabupaten Bandung melalui pengobatan dan vaksinasi.
Baca juga: 38 Ekor Sapi di Cirebon Terpapar PMK, Penanganan Dipercepat
Berdasarkan data Distan, kasus PMK di Kabupaten Bandung mengalami peningkatan dalam satu tahun terakhir. Pada 2024, tercatat 1.050 ekor ternak di Kabupaten Bandung terinfeksi PMK, meningkat beberapa kali lipat dibandingkan dengan 2023 yang hanya mencapai 342 ekor.
"Memang ada kenaikan jika dibandingkan dengan 2023. Ada beberapa dugaan penyebab hewan di Kabupaten Bandung terinfeksi PMK," jelasnya.
Namun, angka tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan 2022, di mana tercatat 16.582 ekor ternak terinfeksi. Pada tahun tersebut, 907 ekor ternak mati dan 2.230 ternak dipotong bersyarat akibat penyakit ini. Meski demikian, tingkat kesembuhan mencapai 12.445 ekor.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang