BANDUNG, KOMPAS.com - Sejak pagi, Ade menunggu di pangkalan gas tempatnya bekerja di Jalan Emong, No 42, RT 02 RW 02, Kelurahan Burangrang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat.
Pantauan pada pukul 10.00 WIB menunjukkan pangkalan elpiji tersebut masih dalam kondisi kosong.
Namun, tak sedikit warga sekitar yang menanyakan elpiji 3 kilogram (kg) di pangkalan tersebut.
Baca juga: Di Pangkalan Ini, Warga Harus Daftar Dulu Sebelum Dapatkan Gas Elpiji 3 Kg
"Pak, ada gas?" kata salah satu warga yang bertanya kepada Ade Kurniawan, Senin (3/2/2025).
"Habis, ibu, kebetulan," kata Ade menjawab warga.
"Pami pangkalan di mana deui nya, pak?" (Pangkalan di mana lagi ya, pak?)," kata warga.
"Paling di Sawah Kurung, Bu," kata Ade merekomendasikan.
Berdasarkan pantauan, sejumlah warga sedari pagi ini sudah berdatangan ke pangkalan.
Baca juga: Demi Masak, Pemilik Pangkalan Elpiji 3 Kg di Yogyakarta Harus Beli Gas ke Pengecer
Ada yang menggunakan kendaraan sambil menenteng gas kosong, tetapi ada juga yang berjalan sengaja datang untuk mencari elpiji 3 kg.
Kepada wartawan, petugas pangkalan gas, Ade Kurniawan, mengungkapkan sejak pagi banyak warga yang menanyakan elpiji 3 kg, tetapi mereka kembali lagi lantaran pengiriman gas di pangkalannya belum datang.
"Warga balik lagi karena barangnya belum datang, jadi mereka pulang lagi. Bukannya kosong, tetapi memang barang belum datang," kata Ade.
Ade mengungkapkan, biasanya pengiriman elpiji dilakukan siang, tetapi jamnya memang tak menentu.
"Tiap hari barang pasti datang, cuman jamnya belum bisa nentuin, biasanya normalnya jam 11 siang," ujar Ade.
Menurut Ade, banyaknya warga yang datang ke pangkalannya itu lantaran adanya kebijakan baru dari pemerintah yang melarang pengecer menjual elpiji 3 kg mulai 1 Februari.
"Sejak kebijakan baru itu, banyak yang cari gas ke sini karena kami kan tidak bisa mengirim ke pengecer lagi di warung," ujarnya.