Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Daftar SNBP Perguruan Tinggi Negeri, Orangtua dan Siswa Tuntut SMAN 7 Cirebon Tanggung Jawab

Kompas.com, 3 Februari 2025, 16:36 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Sejumlah orangtua serta siswa-siswi kelas 3 SMAN 7 Kota Cirebon, Jawa Barat, memprotes pihak sekolah pada Senin pagi (3/2/2025).

Mereka kecewa karena pihak sekolah tidak mendaftarkan siswa yang berpeluang untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) ke Kemendikbud.

Kekecewaan ini muncul karena perjuangan mereka untuk mendapatkan nilai baik sejak kelas 1 hingga kelas 3 agar dapat masuk perguruan tinggi jalur prestasi sirna.

Mereka menuntut pihak sekolah bertanggung jawab.

Baca juga: Terancam Gagal Daftar SNBP, Ratusan Siswa SMKN 2 Solo Demo karena Sekolah Lalai

Sejumlah siswa-siswi ini meluapkan rasa kecewa di halaman sekolah SMAN 7 Kota Cirebon pada Senin pagi.

Mereka berteriak memprotes sikap pihak sekolah dalam memberikan pelayanan yang dinilai lamban dan tidak bertanggung jawab.

Kekesalan ini tak terbendung lantaran hingga Senin siang ini, para siswa belum terdaftar secara resmi sebagai peserta Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025 di Kementerian Pendidikan.

Mereka dinyatakan gagal karena proses pendaftaran telah ditutup alias melewati batas akhir pada Jumat (31/1/2025).

Baca juga: Kata SMKN 2 Surakarta Usai Didemo Siswa yang Terancam Tak Bisa Daftar SNBP

Bahkan, Kementerian Pendidikan telah memberikan tambahan waktu hingga 2 Februari 2025 kemarin sore, tetapi belum juga berhasil didaftarkan.

Hanifah, siswi kelas 3 IPS 1 SMAN 7 Kota Cirebon, menyebut dirinya sangat kecewa karena jalur siswa yang eligible untuk terdaftar sebagai SNBP adalah jalur yang dia nantikan untuk dapat masuk perguruan tinggi negeri.

"Ini sangat berpengaruh buat masa depan kami, melalui jalur SNBP masuk perguruan tinggi negeri. Kami minta pertanggungjawaban dari pihak sekolah, tetapi diminta menunggu dan menunggu tanpa kepastian," kata Hanifah saat ditemui Kompas.com di SMAN 7 Kota Cirebon, Senin (3/2/2025) siang.

Sejumlah siswa siswi SMAN 7 Kota Cirebon Jawa Barat memprotes pihak sekolah yang dinilai gagal mendaftarkan sebanyak 155 siswa siswi eliglible dalam tahanan SNBP Perguruan Tinggi Negeri, di ruang aula, Senin (3/2/2025) siang.Kompas.com/ MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Sejumlah siswa siswi SMAN 7 Kota Cirebon Jawa Barat memprotes pihak sekolah yang dinilai gagal mendaftarkan sebanyak 155 siswa siswi eliglible dalam tahanan SNBP Perguruan Tinggi Negeri, di ruang aula, Senin (3/2/2025) siang.

Dia telah berjuang semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai yang terus naik di tiap semester sejak kelas 1 hingga kelas 3.

Dia memiliki cita-cita untuk dapat masuk Universitas Padjadjaran Bandung.

Kechi, siswi kelas 3 IPA 1 SMAN 7 Kota Cirebon, menegaskan tidak terdaftarnya siswa-siswi ini murni kesalahan pihak sekolah.

Seluruh siswa yang telah lolos seleksi tingkat sekolah telah mengumpulkan rapor sejak kelas 1 hingga kelas 3.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau