Seluruh nilai yang disetorkan juga sudah mengalami kenaikan di tiap semester sejak kelas 1 hingga kelas 3.
Baca juga: Sekolah Minta Perpanjangan Pengisian PDSS SNBP 2025, Ketua SNPMB: Tidak Bisa
"Ini murni kesalahan pihak sekolah, bukan kesalahan siswa. Justru siswa yang eligible dan berprestasi yang dirugikan. Kami sudah menjalankan tugasnya, mengumpulkan rapor, tetapi ujung-ujungnya nihil," tuturnya.
"Sekolah tidak berani memberikan tindakan lebih lanjut, kami butuh kepastian, bukan kata-kata penenang," kata Kechi dengan tegas di lokasi yang sama.
Kechi menyebut upaya pihak sekolah mengirimkan perwakilan ke Kementerian Pendidikan akan menjadi sia-sia.
Seluruh proses pendaftaran ini dilakukan secara online dan selama satu bulan.
Namun, kesempatan ini disia-siakan oleh pihak sekolah sehingga tidak terdaftar hingga batas penutupan.
Baginya, pihak sekolah terkesan tenang dan tanpa masalah, tetapi setelah viral dan disebarkan ke sekolah-sekolah lain, pihak sekolah baru rapat.
Melani Indriani, salah satu perwakilan orangtua siswa, mengaku tidak tega terhadap perjuangan anaknya yang terus berusaha agar masuk SNBP.
Anaknya dan seluruh siswa lain sudah giat belajar untuk mendapatkan nilai baik sesuai standar siswa kategori eligible.
Cara ini dilakukan sang anak dengan kerjasama orangtua, mengingat sulitnya proses masuk perguruan tinggi negeri.
Melani juga menyebut bahwa siswa yang terdaftar sebagai SNBP atau undangan masuk sesuai prestasi mendapatkan biaya yang relatif lebih terjangkau.
Status ini juga membuat mahasiswa berpeluang besar mendapatkan beasiswa.
"Kebetulan anak saya kategori eligible, dia ingin sekali bisa daftar ITB melalui jalur SNBP, tetapi kenyataannya seperti ini, sekolah telat mendaftarkan anak saya dan seluruh teman-temannya. Kasihan, gagal cita-citanya," keluh Melani.
Baca juga: Penjelasan soal Penyebab Ijazah Siswa Masih Belum Juga Diambil
Rachmasari, staf kesiswaan SMAN 7 Kota Cirebon, menyebut ada sebanyak 155 siswa-siswi kategori dari total siswa-siswi kelas 3 sebanyak 382 orang.
Sebanyak 155 ini merupakan siswa yang terus meningkatkan nilainya sejak kelas 1 hingga kelas 3 sesuai yang ditetapkan kementerian pendidikan.