BOGOR, KOMPAS.com - Sugiarti (47), korban selamat dari kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2 Bogor arah Jakarta, memberikan kesaksiannya terkait insiden yang terjadi pada Selasa (4/2/2025) tengah malam.
Kecelakaan yang melibatkan truk tronton bermuatan galon ini menewaskan delapan orang, termasuk suaminya, Yana (41).
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut GT Ciawi, Rem Truk Tronton Blong Hantam Barisan Mobil
Menurut Sugiarti, peristiwa tragis itu bermula saat ia bersama suami dan anaknya berangkat dari Sukabumi menuju Tambun, Bekasi, melalui Ruas Jalan Tol Jagorawi.
Saat tiba di gerbang tol, suaminya turun dari mobil untuk membayar menggunakan kartu e-toll. Namun, kartu tersebut tidak dapat digunakan.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi, 6 Kendaraan Terlibat, 8 Tewas dan 11 Luka
Sang suami kemudian meminta bantuan kepada pengendara di belakang mereka.
Saat ia turun dari mobil, sebuah kendaraan dari arah Bogor melaju kencang dan menghantam lokasi kejadian.
"Jadi di mobil sempat nunggu dulu karena e-toll suami saya tidak bisa dibuka, jadi suruh nunggu untuk minta tolong ke mobil belakang, suami saya turun dan ambil uang di tas," kata Sugiarti kepada wartawan di IGD RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor, Rabu (5/2/2025).
Ketika Sugiarti mengambil uang dari dalam tas untuk membayar e-toll, ia terkejut mendengar suara benturan keras di depan matanya. Ia menyaksikan langsung suaminya menjadi korban dalam kecelakaan itu.
"Pas saya ambil uang itu, enggak tahunya langsung terjadi kejadian itu, awalnya suami saya keluar (dari kendaraan). Sebelah kanan, jadi mungkin kena benturan, sekarang udah enggak ada lagi," imbuhnya.
Akibat kejadian ini, Sugiarti mengalami luka di kepala dan tangan, sedangkan anak-anaknya juga turut menjadi korban dan tengah menjalani perawatan.
"Di dalam mobil ada anak saya, terus tetangga. Mau ke Bekasi. Tambun. Dari Sukabumi," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang