BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat tengah berupaya meminta tambahan waktu kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) agar siswa Kelas 12 SMA Negeri di Cirebon dan Karawang bisa kembali mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lewat jalur nilai atau Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Sebelumnya, sebanyak 150 siswa Kelas 12 di SMAN 7 Cirebon dan 141 siswa SMAN 4 Karawang terancam gagal daftar SNBP akibat keterlambatan pihak sekolah dalam finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jabar Wilayah X, Ambar Triwidodo, mengatakan, pihaknya secara langsung sudah berkomunikasi dengan panitia SNBP agar diberikan kelonggaran waktu, khususnya kepada SMAN 7 Cirebon yang terlambat dalam PDSS.
Baca juga: Gagal Daftar SNBP Perguruan Tinggi Negeri, Orangtua dan Siswa Tuntut SMAN 7 Cirebon Tanggung Jawab
Permintaan ini, kata dia, karena SMAN 7 Cirebon tidak termasuk ke dalam daftar sekolah yang diberikan kesempatan kembali oleh panitia SNBP untuk mendaftarkan siswanya agar bisa mengikuti seleksi tersebut.
"Ternyata SMAN 7 tidak masuk kriteria yang disampaikan panitia. Kemarin ada surat edaran perpanjangan waktu. Artinya dibuka sampai hari ini," ujar Ambar saat dihubungi, Rabu (5/2/2025).
Ambar menerangkan, kelalaian pihak sekolah mendaftarkan siswanya seleksi SNBP kerap terjadi berulang kali, baik di wilayah Jabar maupun lainnya.
Namun, di Kota Cirebon ini, terang dia, ini merupakan yang pertama kalinya terjadi, bahkan sampai menyita perhatian masyarakat luas.
Menurut dia, penyebab kelalaian ini murni karena kesalahan operator atau human error.
Saat ini, pihaknya tengah fokus memperjuangkan hak para siswa agar bisa ikut SNBP, sedangkan perihal sanksi akan dibahas selanjutnya.
Baca juga: Ratusan Siswa SMAN 7 Cirebon Gagal Daftar SNPMB, Orangtua Geruduk Sekolah
"Namun, fokus saya hari ini, atas arahan Pak Pj Gubernur, selamatkan anak (siswa) dulu. Terkait dengan punishment seperti apa urusan nanti," kata Ambar.
Ambar berharap, panitia SNBP bisa mengabulkan tambahan waktu bagi sekolah yang belum mendaftarkan siswanya, mengingat kasus serupa pernah terjadi di daerah lain.
Apabila dampak terburuk tidak diakomodasi, dia menyebut cara siswa untuk masuk ke PTN bukan hanya pada seleksi SNBP saja, melainkan masih ada jalur prestasi dan daftar mandiri.
"Kami tetap optimistis. Itu pernah dialami oleh SMA lain di Jabar, akhirnya mampu. Kejadian ini bukan sekali terjadi, melainkan di Cirebon baru tahun ini," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang