Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMAN 7 Cirebon-SMAN 4 Karawang Terancam Gagal Daftar SNBP, Ini Upaya Disdik Jabar

Kompas.com, 5 Februari 2025, 18:51 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat tengah berupaya meminta tambahan waktu kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) agar siswa Kelas 12 SMA Negeri di Cirebon dan Karawang bisa kembali mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lewat jalur nilai atau Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Sebelumnya, sebanyak 150 siswa Kelas 12 di SMAN 7 Cirebon dan 141 siswa SMAN 4 Karawang terancam gagal daftar SNBP akibat keterlambatan pihak sekolah dalam finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jabar Wilayah X, Ambar Triwidodo, mengatakan, pihaknya secara langsung sudah berkomunikasi dengan panitia SNBP agar diberikan kelonggaran waktu, khususnya kepada SMAN 7 Cirebon yang terlambat dalam PDSS.

Baca juga: Gagal Daftar SNBP Perguruan Tinggi Negeri, Orangtua dan Siswa Tuntut SMAN 7 Cirebon Tanggung Jawab

Permintaan ini, kata dia, karena SMAN 7 Cirebon tidak termasuk ke dalam daftar sekolah yang diberikan kesempatan kembali oleh panitia SNBP untuk mendaftarkan siswanya agar bisa mengikuti seleksi tersebut.

"Ternyata SMAN 7 tidak masuk kriteria yang disampaikan panitia. Kemarin ada surat edaran perpanjangan waktu. Artinya dibuka sampai hari ini," ujar Ambar saat dihubungi, Rabu (5/2/2025).

Ambar menerangkan, kelalaian pihak sekolah mendaftarkan siswanya seleksi SNBP kerap terjadi berulang kali, baik di wilayah Jabar maupun lainnya.

Namun, di Kota Cirebon ini, terang dia, ini merupakan yang pertama kalinya terjadi, bahkan sampai menyita perhatian masyarakat luas.

Menurut dia, penyebab kelalaian ini murni karena kesalahan operator atau human error.

Saat ini, pihaknya tengah fokus memperjuangkan hak para siswa agar bisa ikut SNBP, sedangkan perihal sanksi akan dibahas selanjutnya.

Baca juga: Ratusan Siswa SMAN 7 Cirebon Gagal Daftar SNPMB, Orangtua Geruduk Sekolah

"Namun, fokus saya hari ini, atas arahan Pak Pj Gubernur, selamatkan anak (siswa) dulu. Terkait dengan punishment seperti apa urusan nanti," kata Ambar.

Ambar berharap, panitia SNBP bisa mengabulkan tambahan waktu bagi sekolah yang belum mendaftarkan siswanya, mengingat kasus serupa pernah terjadi di daerah lain.

Apabila dampak terburuk tidak diakomodasi, dia menyebut cara siswa untuk masuk ke PTN bukan hanya pada seleksi SNBP saja, melainkan masih ada jalur prestasi dan daftar mandiri.

"Kami tetap optimistis. Itu pernah dialami oleh SMA lain di Jabar, akhirnya mampu. Kejadian ini bukan sekali terjadi, melainkan di Cirebon baru tahun ini," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau