ODGJ di Sukabumi Tewas Dikeroyok Massa Setelah Ribut dengan Warga

SUKABUMI, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Suherlan alias Samson ditemukan meninggal dunia di Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat (21/2/2025).

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Sukabumi, IPTU Hartono, peristiwa tersebut terjadi setelah korban terlibat keributan dengan seorang santri.

Hartono menjelaskan bahwa Samson, yang diketahui sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), terlibat dalam serangkaian kejadian yang memicu keributan.

Baca juga: Mengamuk Bawa Pisau, Seorang ODGJ Diamankan Warga dan Polisi

"Ini sekarang masih tahap penyelidikan. Kemarin itu kejadian hari Jumat, Samson itu rangkaian kejadiannya udah panjang dan dia ODGJ. Info dari saksi, sejak dzuhur Samson berulah dan pada waktu Ashar dia sudah bawa golok, lalu bertemu santri dan menyerang hingga santri ini tergeletak di parit setelah ada perlawanan," ungkap Hartono saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/2/2025).

Setelah keributan tersebut, Samson menjadi sasaran massa dan dilaporkan meninggal dunia pada pukul 17.00 WIB.

Hartono menyatakan bahwa Forkopimcam telah mengumpulkan para saksi dan terduga pelaku untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai peristiwa yang menimpa korban.

Pengumpulan tersebut direncanakan berlangsung di Polres Sukabumi pada Jumat malam.

Namun, Hartono menambahkan bahwa terjadi miskomunikasi di antara warga.

Baca juga: Disdukcapil Kebumen Jemput Bola, Rekam e-KTP untuk ODGJ, Lansia, dan Difabel

"Warga malah berpikir ada penahanan padahal kita mengundang ustaz dan tokoh-tokoh masyarakat, serta Forkopimcam, RT/RW yang melihat kejadian untuk menjelaskan secara utuh. Tapi warga salah paham dan mengira ustadz mau ditahan," jelasnya.

Pihak kepolisian, menurut Hartono, telah berkomunikasi dengan keluarga Samson, yang menerima kejadian tersebut sebagai musibah.

"Dengan pihak keluarga sudah ketemu dan sudah menerima, memahami sebagai takdir. Kami upayakan persuasif untuk menyerahkan diri terduga pelaku," tutup Hartono.