TASIKMALAYA, KOMPAS.com – Wali Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Viman Alfarizi Ramadhan, turun langsung memimpin penanganan korban terdampak hujan es dan angin puting beliung yang melanda Jalan Lingkar Utara, Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Rabu (12/3/2025) sore.
Sebanyak 200 rumah warga terdampak bencana yang tersebar di 104 titik di Kecamatan Purbaratu, Cibeureum, dan Tamansari.
"Hampir 200 rumah yang terdampak akibat hujan es dan angin kencang. Kita sudah salurkan bantuan dasar ke para korban bencana mulai hari ini sudah terdistribusi," kata Viman kepada Kompas.com, Rabu petang.
Viman menambahkan, intensitas hujan tinggi yang masih terjadi setiap hari membuat Pemkot Tasikmalaya menetapkan status tanggap darurat bencana.
Baca juga: Jabar Tanggap Darurat, 9 Wilayah Terdampak Bencana Hidrometeorologi
Tim BPBD Kota Tasikmalaya masih melakukan inventarisasi data korban dan bangunan terdampak.
"BPBD telah meng-assessment korban terdampak hujan disertai angin kencang. Beberapa atap rumah warga juga terdampak. Kita terapkan status tanggap darurat bencana, karena cuaca ekstrem masih terjadi setiap hari. Sekarang juga hujan tak berhenti sampai malam hari," ujar Viman.
Viman meminta seluruh instansi terkait, termasuk BPBD, Tagana, dan Dinas Sosial, untuk siaga penuh dalam penanggulangan bencana.
Masyarakat juga diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan deras yang biasanya turun pada siang hingga malam hari.
Baca juga: Kapolda Lampung: The Power of Emak-emak Bisa Cegah Tawuran Ramadhan
"Cuaca sekarang juga masih sering terjadi hujan disertai angin kencang. Diharapkan warga juga ikut waspada. Semua unsur pemerintahan dan lainnya supaya bersiaga melakukan penanganan bencana di lapangan," tambahnya.
Kepala Pelaksana BPBD dan Damkar Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, mengatakan bahwa petugas masih menangani rumah-rumah yang terdampak, terutama yang tertimpa pohon tumbang.
"Dampak bencana kemarin paling parah di Kecamatan Cibeureum dan Purbaratu. Banyak atap rumah yang tersapu angin dan tertimpa pohon tumbang. Tidak ada korban jiwa dan luka, hanya kerugian materil saja," ujar Ucu.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang