PURWAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran besar melanda Pasar Jumaah di Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, pada Jumat (21/3/2025) pagi.
Api berkobar dengan cepat, melahap kios-kios yang ada di pasar legendaris tersebut, sementara asap hitam membubung tinggi.
Sejumlah pedagang terlihat pasrah melihat barang dagangan mereka yang baru saja dibeli untuk menyambut Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah atau 2025 Masehi hangus terbakar.
Salah satu pedagang, Omah, mengungkapkan kesedihannya saat diwawancarai.
Baca juga: Kompleks Toko Pasar Jumaah Purwakarta Terbakar
“Saat itu saya baru mau buka, tiba-tiba api sudah besar banget. Semua barang-barang yang baru saya beli untuk Lebaran ludes,” ujar Omah dengan air mata yang menetes.
Omah menjelaskan bahwa kebakaran dimulai setelah terdengar sejumlah ledakan yang diawali dengan padamnya listrik.
"Awalnya listrik itu padam lalu nyala kembali, tak lama ada suara ledakan, dan akhirnya listrik padam kembali. Engga lama dari suara ledakan itu, api cepat membesar, langsung selamatkan diri," tambahnya.
Baca juga: Kejari Geledah Kantor Pemda Purwakarta Terkait Dugaan Suap Mobil Mewah Eks Bupati Anne
Ia juga menyatakan bahwa ia tidak sempat menyelamatkan barang-barang di warung kelontongnya.
"Habis semua ludes terbakar, baru belanja padahal buat persiapan Lebaran," keluh Omah.
Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 11.00 WIB, sementara petugas pemadam kebakaran masih melakukan upaya pendinginan.
Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten Purwakarta, Juddy Hardiana, menyatakan bahwa angin kencang menjadi kendala dalam pemadaman api.
Baca juga: Kompleks Toko Pasar Jumaah Purwakarta Terbakar
Belasan mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengatasi kebakaran tersebut.
Juddy menambahkan bahwa penyebab kebakaran belum dapat dipastikan, dan jumlah kios yang terbakar juga masih dalam proses pendataan.
"Tetapi hampir semuanya hangus," ungkap Juddy.
Kebakaran ini menjadi pukulan berat bagi para pedagang yang sedang mempersiapkan diri untuk merayakan Lebaran, dan situasi ini memerlukan perhatian serta bantuan dari berbagai pihak untuk membantu mereka yang terdampak.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang