Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Seorang Ibu ke Kamar Kecil lalu Ditinggalkan Bus Mudik di Tol Cipali...

Kompas.com, 26 Maret 2025, 10:52 WIB
Eris Eka Jaya

Editor

KOMPAS.com - Seorang ibu tampak kebingungan di area parkir bus Rest Area Km 166 Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.

Ia baru saja turun untuk ke kamar kecil, tetapi saat kembali, bus yang ditumpanginya dari Jakarta telah "menghilang" dari tempat parkir.

Perempuan asal Cirebon itu tidak menyangka bus telah melanjutkan perjalanan tanpa dirinya.

Kebingungan pun menyelimuti sang ibu bersweater coklat itu hingga akhirnya ditemukan oleh petugas kepolisian yang tengah berpatroli di sekitar rest area.

Baca juga: Mudik Lebaran 2025, 136 CCTV Terpasang di Tol Jombang-Mojokerto

Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Rudy Sudaryono S, mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (25/3/2025) sore.

Saat itu, personel Pos Pelayanan Operasi Ketupat Lodaya 2025 Polres Majalengka sedang melakukan patroli rutin di kawasan rest area.

"Petugas kami menghampiri ibu tersebut yang terlihat kebingungan di area parkir bus, lalu menanyakan kondisinya dan menawarkan bantuan," ujar AKP Rudy Sudaryono S saat ditemui di Rest Area Km 166 Tol Cipali, Selasa (27/3/2025) malam.

Setelah mendengar penjelasan dari sang ibu, petugas segera membantunya mengejar bus yang sudah melanjutkan perjalanan.

Baca juga: Truk Angkutan Barang Dilarang Masuk Tol Selama Mudik Lebaran 2025, Ini Wilayah Penyekatannya

Dua personel Pos Pelayanan Rest Area Km 166 langsung mempersilakan ibu tersebut naik ke mobil Patwal Satlantas Polres Majalengka.

"Akhirnya, penumpang tersebut meminta diantarkan langsung ke Arjawinangun, Cirebon, dan kami menyanggupinya," ucap Rudy.

Setibanya di pintu exit Tol Cipali di Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, ibu tersebut dijemput oleh keluarganya dan langsung pulang ke Arjawinangun.

Kejadian ini terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial dan tersebar di berbagai grup aplikasi pesan instan WhatsApp.

Menyikapi hal ini, Rudy mengingatkan para pemudik maupun sopir bus untuk selalu mengecek jumlah penumpang setelah beristirahat di rest area agar tidak ada yang tertinggal.

"Terutama anak-anak dan orang tua, mereka harus selalu diawasi sebelum dan setelah singgah di rest area agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Mudik dari Jakarta, Emak-emak Asal Cirebon Ketinggalan Bus di Rest Area KM 166 Tol Cipali, Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Seli Andina Miranti

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau