Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Jalur Wisata Lembang Padat, Polisi Tarik Arus ke Setiabudi dan Sebaliknya

Kompas.com, 2 April 2025, 16:52 WIB
Agie Permadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pada H+2 libur lebaran ini, Rabu (2/4/2025), jalur menuju tempat wisata atau wilayah Lembang mengalami kepadatan.

Satuan lalu lintas Polrestabes Bandung melakukan penarikan arus kendaraan dari Sersan Bajuri dan Lembang ke arah Jalan Setiabudi ataupun sebaliknya, untuk mengurangi kepadatan di sekitar Lembang ataupun di Jalan Setiabudi.

Baca juga: Jalur Wisata Ciwidey-Pangalengan Ramai Lancar, Ribuan Kendaraan Padati Tol Seroja

Berdasarkan pantauan di lokasi pada sore hari ini, petugas sempat menghentikan arus kendaraan di Jalan Setiabudi, tepat di depan pintu masuk Universitas Pendidikan Indoenesia (UPI) tak jauh dari Terminal Ledeng.

Sementara di sisi lain, petugas kemudian menarik kendaraan atau menguras arus dari arah Sersan Banjuri dan Lembang menuju arah Jalan Setiabudhi, Kota Bandung.

Hal tersebut dilakukan guna mengurai kepadatan di jalur wisata. Sementara itu, pantauan di Jalan Ledeng atau Jalan Setiabudi kondisi jalan masih ramai lancer.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung, AKBP Wahyu Pristha menjelaskan bahwa pola penarikan kendaraan ini merupakan kerjasama yang dilakukan Satlantas Polrestabes Bandung dengan Satlantas Polres Cimahi.

Ini mengingat kepadatan terjadi di dua wilayah, yakni wilayah Ledeng atau jalan Setiabudi.

Jalan Setiabudi merupakan wilayah Hukum Polrestabes Bandung dan Lembang yang merupakan wilayah Polres Cimahi.

Dijelaskan pola penarikan arus kendaran ini bersifat situasional sesuai kondisi di lapangan. Namun tindakan ini akan dilakukan pada pagi dan sore hari.

"H2 ini sudah masuk pada mudik lokal dan ke tempat wisata. Dari pagi memang sudah kelihatan peningkatan volume kendaraan ke arah lembang. dengan Penambahan arus ini kita punya cb (cara bertindak)," kata Wahyu dihubungi Rabu (2/4/2025).

Adapun pola penarikan arus ini dilakukan jika petugas dilapangan melihat ada kepadatan baik di Jalan Setiabudi ataupun dari arah Lembang.

"Pada pagi hari terhitung jadi pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB, kalo muncul penambahan arus, patokan kita (kepadatan di Jalan Setiabudi) ekornya sudah sampai panorama, skala prioritas dilakukan penarikan ke atas (arah Lembang) selama 10 menit," ucap Wahyu.

Hal serupa pun dilakukan di arah sebaliknya, yakni apabila dari arah Lembang telah terlihat kepadatan maka petugas Satlantas Polrestabes Bandung akan melakukan skala priorotas penarikan kendaraan dari dari Arah Lembang ke arah Setiabudhi.

"Sebaliknya dari jam makan siang pukul 12.00 WIB sampai sore, orang akan turun dan kepadatan di lembang baik ditempat wisata floating market dan lainnya, kita akan melakukan penarikan (arus kendaraan) ke bawah, patokannya kalo ekornya di Eldorado. Penarikan dilakukan selama 10 menit," jelasnya.

Baca juga: Lajur Satu Arah ke Jakarta Diterapkan, Rekayasa Lalin Contraflow di Ruas Tol Jagorawi-Puncak Bogor Dihentikan Sementara

Setelah kepadatan berkurang maka arus lalu lintas akan kembali normal seperti sedia kala.

"Pola ini memang kerjasama dengan Polres Cimahi, kita saling support. Pola ini tak hanya saat ini saja (libur lebaran) tapi juga rutin setiap weekend," pungkas Wahyu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau