Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subang Ulang Tahun Ke-77, Dedi Mulyadi: Benahi Tata Ruang, Kesalahan Periode Lalu Bikin Berantakan...

Kompas.com, 9 April 2025, 13:36 WIB
Krisiandi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta Pemkab Subang berlari untuk melakukan pembenahan di berbagai sektor secara total.

Dia meminta Bupati Subang membenahi birokrasi agar lebih melayani, bukan birokrasi yang dilayani.

"Usia Kabupaten Subang sudah sangat tua, 77 tahun. Banyak hal yang harus segera kita berlari, orang Subang bilangnya ngabret dibawah kepemimpinan (bupati) Kang Rey (Bupati Subang Reynaldi)," kata Dedi pada unggahan di akun media sosialnya dan dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (9/4/2025).

Dia mengatakan, infrastruktur jalan di beberapa wilayah sangat buruk.

Baca juga: Dulu Menyindir, Kini Dedi Mulyadi Puji Lucky Hakim Akui Salah Libur Tanpa Izin

Dedi meminta Pemkab membenahi dengan mengoptimalkan belanja daerah, dan diutamakan untuk belanja transformasi publik yaitu belanja pembangunan jalan.

"Harus membenahi tata ruang karena ada kesalahan dalam menyusun tata ruang di periode lalu. Hal ini mengakibatkan Subang menjadi berantakan, wilayah utara berantakan, sawah-sawahnya berubah menjadi kawasan permukiman sehingga mengancam ekosistem pangan," jelas Dedi.

Di sebelah selatan, lanjut dia, area perkebunan berubah menjadi bangunan-bangunan tak beraturan.

Baca juga: Dedi Mulyadi Tegaskan Proses Hukum Pemotongan Kompensasi Sopir Angkot di Bogor Berlanjut

Dulu hamparan kebun teh hijau yang indah, hari ini berubah menjadi bangunan-bangunan kumuh yang tidak memiliki makna filosofi, histori bagi kehidupan.

"Sehingga keindahan arah Ciater, Lembang hari ini sirna," kata Dedi.

Hal lain yang harus dibenahi, menurut dia, penataan pengelolaan sampah yang agak berat.

Sampah harus segera dibenahi, caranya tiap desa dan kelurahan harus membuat sistem pengelolaan sampah mandiri.

"Kampung nelayan juga harus dibenahi. Sentra produksi perikanan harus terus didorong karena Subang memiliki kelengkapan, punya daerah dingin dan panas, punya gunung dan punya laut," jelasnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Apresiasi Lucky Hakim yang Akui Kesalahan, Liburan ke Jepang Tanpa Izin

Lebih lanjut, Dedi meminta pemerintah daerah kembali menata perkebunan nanas yang menjadi sentra produksi masyarakat Subang di wikayah selatan. Pemda didorong membuka kembali perkebunan namun tidak berebut dengan areal pertambangan.

Hal lain yang disoroti Dedi yakni banjir di Subang selatan. Menurut hal ini aneh.

"Di selatan Subang hari ini banjir, ini aneh. Padahal banjir rata-rata di utara. Artinya ada ekosistem yang rusak, ada tata kelola lingkungan yang rusak diakibatkan tata kelola pemerintahan yang rusak," beber Dedi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau