CIREBON, KOMPAS.com – Aliansi Online Cirebon Bersatu akan menggelar unjuk rasa berskala besar di Kota dan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Selasa (15/4/2025) siang. Aksi ini dilakukan untuk memperjuangkan nasib para pekerja ojek online yang merasa semakin tersisih oleh kebijakan aplikator.
Salah satu koordinator aksi, Tryas Mohammad Purnawarman, menyatakan bahwa aksi ini akan melibatkan pengemudi ojek online dari berbagai aplikator yang datang dari sejumlah daerah di wilayah Ciayumajakuning.
"Besok aksi adalah gerakan aksi serentak se-Indonesia yg akan di susul oleh aksi-aksi di tiap daerah daerah, termasuk Kota dan Kabupaten Cirebon," kata Tryas saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/4/2025) siang.
Baca juga: Kata Gojek dan Grab soal THR Ojol Hanya Rp 50.000
Ia mengungkapkan, potongan sebesar 20 persen yang diberlakukan oleh aplikator dinilai sangat merugikan pengemudi. Bahkan, menurut Tryas, potongan bisa mencapai 30 hingga 40 persen.
"Potongan itu sangat memberatkan. Terlebih lagi, seluruh beban di jalanan dibebani kepada tiap pekerja ojek online, sedangkan aplikator hanya modal aplikasi," ujarnya.
Selain itu, Tryas juga menyoroti pelanggaran terhadap Peraturan Menteri Perhubungan yang menetapkan tarif bawah minimal Rp 8.000 per satu kali perjalanan. Faktanya, kata dia, masih ada pengemudi yang hanya mendapatkan Rp 7.000 per perjalanan.
Baca juga: Ada Restoran Gelapkan Pajak, Wali Kota Sukabumi: Tak Akan Berikan Namanya, Perlu Saya Lindungi
"Kami berharap negara hadir di tengah-tengah penderitaan rakyat ya (driver ojol) dan harus tegas memberantas aplikator aplikator yg melanggar aturan," tambahnya.
Tryas juga menantang Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk segera membuat peraturan daerah yang berpihak pada kesejahteraan para pekerja ojek online.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang