Editor
KOMPAS.com – Lonjakan harga emas justru mendorong semakin tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi logam mulia.
Di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu dan fluktuasi nilai tukar, emas dinilai sebagai instrumen investasi yang aman.
Hal ini membuat banyak orang mulai mengalihkan dana dari deposito dan saham ke emas.
Baca juga: Mulai Pilih Investasi Emas, Warga Batam Harus Pesan Terlebih Dahulu
Fenomena tersebut terlihat dari meningkatnya penjualan emas batangan di Galeri 24. Bahkan, masyarakat rela mengantre demi mendapatkan emas yang diincar.
Marketing Galeri 24 Regional Bandung, Yudi Kurniawan, menyebutkan bahwa saat ini ada fenomena panic buying, selain juga munculnya minat baru dari masyarakat yang sebelumnya belum mengenal investasi emas.
Baca juga: Cerita Julianti, Syok Investasi Logam Mulia, Untung Rp 26 Juta dalam 5 Bulan
“Karena emas itu mengikuti global politik, keadaan di luar kemarin kan sempat ada beberapa negara bersitegang dan itu memengaruhi. Memang ada fenomena panic buying, apalagi kalau orang tua yang sepuh-sepuh, sudah pernah mengalami krisis 98 itu mereka agak risky,” kata Yudi saat ditemui di pameran batik Graha Manggala Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Rabu (16/4/2025).
Menurut Yudi, cukup banyak masyarakat yang kini memilih mengalihkan tabungan mereka dari deposito menjadi emas batangan.
Ia juga menyebutkan bahwa beberapa distributor Galeri 24 di wilayah Bandung menerima pemesanan dalam jumlah besar bahkan sampai 5 kilogram.
“Banyak yang pindah dari deposito ke beli emas, banyak yang langsung beli 100 gram. Fenomena di departemen stok kami dari 25 gram sampai 1 kilogram emas itu kosong,” ucapnya.
“Namun kita baru bisa memenuhi beberapa kilogram, karena memang ketersediaan stoknya gold bar kami di 250 gram sampai 1 kilogram langka karena memang di setiap daerah pembeliannya sudah mulai besar,” ujarnya.
Kenaikan dan penurunan harga emas yang tidak menentu membuat sebagian masyarakat bertanya-tanya kapan harga akan stabil atau bahkan turun.
“Pasti ada landainya, landai dalam artian konstan, tidak sampai langsung terjun. Mungkin ada yang memprediksikan akan pasti akan turun banget. Contohnya hari ini, harga pagi kita ini dari kemarin agak turun, misalkan turun Rp 5.000, tapi kemarin kan kenaikannya Rp 20.000,” jelas Yudi.
Ia memperkirakan harga emas akan tetap tinggi dalam waktu dekat.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Banyak Warga Bandung Alihkan Investasi ke Emas, Stok Emas 1 Kilogram Sampai Langka
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang