Editor
KOMPAS.com – Pemerintah Kota Cimahi menetapkan status darurat sampah terhitung sejak 21 hingga 27 April 2025.
Hal ini terjadi karena penumpukan limbah rumah tangga di berbagai tempat pembuangan sementara (TPS) yang terjadi pasca-Lebaran 2025.
Kondisi tersebut disebabkan oleh meningkatnya volume sampah selama hari raya Idul Fitri serta terbatasnya kuota pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, menyampaikan, dalam masa darurat ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan menghentikan sementara layanan pengangkutan sampah dari permukiman untuk memfokuskan tenaga dan armada pada pembersihan TPS.
Baca juga: Bersihkan Lautan Sampah di Teluk Labuan, Andra Soni Kerahkan 120 Personel dan Alat Berat
"Hari ini saya nyatakan Cimahi statusnya darurat sampah karena semenjak Lebaran kemarin sampah menumpuk di mana-mana. Kami putuskan hari ini TPS dibersihkan dulu," kata Ngatiyana di Cimahi, Senin (21/4/2025).
Sebanyak 16 truk dikerahkan hanya untuk membersihkan TPS Cibeber, salah satu titik dengan tumpukan terbesar.
Upaya ini dilakukan serentak di seluruh TPS di Kota Cimahi, dengan prioritas membuang sampah ke TPA Sarimukti.
"Secara serentak, hari ini armada sampah dikerahkan untuk membuang sampah ke TPA Sarimukti. Untuk di TPS Cibeber ini, sampah yang dihasilkan mencapai 16 truk, semua harus selesai dibuang hari ini juga," ujar Ngatiyana.
Selama pembersihan berlangsung, pelayanan sampah ke rumah tangga akan dihentikan sementara.
Setelah TPS bersih, Pemkot Cimahi akan mulai melakukan pengolahan sampah, termasuk rencana penggunaan insinerator untuk memusnahkan residu serta pemanfaatan sampah menjadi produk bernilai guna.
"Jadi, nanti sampah itu bisa diolah juga menjadi paving blok sehingga setelah diolah, sisa residu dapat dimanfaatkan," ucapnya.
"Kemudian kami minta masyarakat untuk memilah sampah sesuai jadwal yang sudah diatur," jelasnya.
Baca juga: Ketika Kapolda Riau Dapati Sampah Menumpuk di Jalan Saat Lari Pagi...
Kepala DLH Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, mengungkapkan bahwa sejak Idul Fitri, total sampah yang menumpuk di 14 TPS mencapai sekitar 500 ton.
"Kami mendeteksi tumpukan sampah di 14 TPS itu mencapai 500 ton sejak Idul Fitri. Jadi, butuh seminggu ini untuk membersihkan TPS," ujarnya.
Ia menambahkan keterbatasan ritase ke TPA menjadi tantangan tersendiri. Kota Cimahi hanya mendapat jatah 17 ritase pengangkutan per hari.
"Kami buang sampahnya ke TPA Sarimukti menggunakan ritase yang ada, 17 ritase per hari," tutur Chanifah.
(Penulis Kontributor Bandung Kompas.com: Bagus Puji Panuntun)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang