CIANJUR, KOMPAS.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melaporkan bahwa banjir lumpur yang melanda empat kecamatan telah merendam 92 rumah dan menutup enam akses jalan.
Banjir ini juga menggenangi area persawahan seluas 2,5 hektar.
“Sebanyak 111 kepala keluarga atau 412 jiwa terdampak atas kejadian ini,” kata Kepala BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, dalam pesan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (28/5/2025).
Baca juga: Penanganan Banjir Lumpur di Cianjur Terus Berlanjut
Asep menjelaskan bahwa wilayah paling parah terdampak berada di Kecamatan Karangtengah dengan 12 titik lokasi banjir lumpur.
Selain itu, titik banjir lainnya juga ditemukan di Kecamatan Mande, Sukaluyu, dan Cianjur.
“Personel gabungan telah diterjunkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk melakukan penanganan, termasuk mengerahkan alat berat,” tambahnya.
Menurut Asep, banjir ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam waktu lama.
Ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi warga yang tinggal di sepanjang daerah aliran sungai.
Baca juga: Cerita Ibu Hamil di Cianjur Naik ke Atap Rumah Saat Banjir Lumpur
“Wilayah Cianjur saat ini masih memasuki musim penghujan dengan intensitas yang tinggi, sehingga perlu disikapi dengan kewaspadaan,” ujar Asep.
Sebelumnya, banjir lumpur juga memutus akses kendaraan di ruas Jalan Selajambe, Kecamatan Sukaluyu, pada Minggu (27/4/2025) dini hari.
Banjir tersebut tidak hanya merendam puluhan rumah di Perum Puncak Manis, tetapi juga menyebabkan sejumlah mobil dan sepeda motor rusak akibat terseret arus.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang