BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Ratusan karung berisi sampah plastik menumpuk di bantaran Sungai Citarum, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Sampah-sampah plastik itu terkumpul dari hasil pungutan sampah di tengah badan sungai pada gerakan pembersihan Sungai Citarum yang dilakukan oleh Pemkab Bandung Barat dan ratusan aktivis lingkungan, Rabu (30/4/2025).
Sampah di Sungai Citarum yang masuk ke wilayah Bandung Barat ini merupakan sampah kiriman dari wilayah hulu, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi.
Baca juga: Ingatkan Citarum Lautan Sampah, Dedi Mulyadi: Sadar Dong, Ngomong Pintar, Buang Sampah Belum Bisa
Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail mengatakan, sampah yang terangkut dari badan sungai didominasi oleh sampah plastik, baik sisa bungkus makanan maupun plastik dari produk industri.
"Kita berkolaborasi bersama masyarakat untuk mengangkut sampah dari sungai. Dominasinya lebih banyak sampah plastik. Sampah yang paling susah diurai," ujar Jeje saat ditemui di bantaran sungai, Rabu (30/4/2025).
Padahal, menurutnya, sampah plastik ini bisa diolah kembali menjadi bahan baku banyak produk yang bisa dikonversi menjadi rupiah.
"Kita sudah lihat bagaimana prosesnya di Bening Saguling. Jika sampah ini dipilah dan dipilih dengan baik, bisa menghasilkan duit," sebut Jeje.
Sementara itu, Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Saguling, Doni Bakar, mengatakan bahwa berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), sehari ada 200 ton sampah yang mengotori DAS Citarum.
"Dari 200 ton itu, tentunya jenis sampahnya macam-macam, ada sampah plastik, sampah kertas, dan lainnya. Cuma memang dominan sampah plastik," jelas Doni.
Selain sampah plastik, gulma eceng gondok yang tumbuh cepat di atas perairan Waduk Saguling juga menjadi ancaman terhadap pembangkit listrik.
"Dari 54.000 hektar, sekitar 94 hektarenya tertutup eceng gondok, memang cuma sebagian kecil. Cuma dengan kondisi ini akan memengaruhi laju sedimentasi waduk (Saguling), jadi umurnya akan singkat," kata Doni.
Baca juga: Dedi Mulyadi Akan Bongkar Bangunan di Sepanjang Sungai Citarum
Sampah-sampah yang masuk ke Sungai Citarum akan bermuara di perairan Waduk Saguling yang akhirnya menjadikan endapan dan memperburuk produksi listrik Jawa-Bali.
"Sedimentasinya naik terus, kemudian ada benda-benda bersifat korosif yang digunakan di perairan Waduk Saguling berdampak ke peralatan sehingga cepat rusak. Maka pemeliharaan bakal lebih sering," tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang