Editor
KOMPAS.com - Tangis dan amarah mewarnai mediasi tertutup antara 12 eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) dan pihak manajemen Taman Safari Indonesia yang digelar di Gedung Pakuan, Bandung, Senin (5/5/2025).
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memimpin langsung pertemuan yang disebutnya bukan sebagai ruang peradilan, melainkan sebagai pertemuan kekeluargaan.
Eks pemain sirkus yang hadir mengungkapkan pengalaman kelam mereka selama bertahun-tahun bekerja di bawah OCI.
Baca juga: Taman Safari Indonesia Bantah Isu Bunker Penyiksaan, Sebut Bangunan Itu Rumah Pendiri Sirkus OCI
Mereka mengaku diambil paksa dari orangtua sejak era 1970-an, disiksa dan tidak diberi pendidikan
"Saya dari kecil sampai dewasa sering disiksa, terutama oleh Pak Frans. Saya sakit hati," ujar Vivi, salah satu eks pemain sirkus yang hadir sambil menangis, dikutip dari tayangan video yang diunggah di kanal Youtube Dedi Mulyadi, Rabu (7/5/2025).
Baca juga: Bangunan Eks Tempat Tinggal Pemain Sirkus OCI Disebut Bunker Penyiksaan, Ini Penampakannya
Menurut pengakuan mereka, penyiksaan dilakukan oleh Frans dan Yansen Manansang, anak dari Hadi Manansang, pendiri OCI dan Taman Safari.
Selain kekerasan fisik, para korban juga kehilangan jejak keluarga kandung mereka.
"Saya marah dengan Pak Frans dan Pak Yansen," ujar salah satu eks pemain sirkus OCI yang hadir.
Gubernur Dedi Mulyadi menyatakan empatinya dan menekankan pendekatan mediasi berbasis hati dan nilai kekeluargaan.
Baca juga: OCI Sebut Sudah Ada 4 Eks Pemain Sirkus yang Terima Kompensasi Rp 150 Juta
Vivi, salah satu eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) mengaku disiksa oleh anak pendiri OCI, saat dimediasi dengan manajemen Taman Safari Indonesia, di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Senin (5/5/2025). Mediasi diinisiasi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.Dedi juga menyampaikan bahwa ia siap membantu pencarian asal usul para korban.
Dari sekitar 23 orang yang terdata, 20 di antaranya tidak mengetahui identitas keluarga kandung mereka.
"Saya akan bantu dengan teknologi untuk melacak. Ini menyangkut hak kemanusiaan," katanya.
Baca juga: Bantah Ada Penyiksaan, Eks Pemain Sirkus OCI: Libur Diajak ke Pantai, Belanja, Rekreasi
Dalam forum tersebut, para eks pemain sirkus menyampaikan tiga tuntutan utama: kompensasi atas masa kerja mereka, permintaan maaf dari para pelaku kekerasan, dan penelusuran identitas keluarga mereka yang hilang.
Aswin Sumampau, Direktur Taman Safari Indonesia, menyambut baik langkah mediasi ini dan menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan.