Editor
KOMPAS.com — Warga Kampung Santaka, Desa Mangunarga, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, dikejutkan oleh penemuan satu granat aktif dan 24 butir peluru kaliber 9 milimeter.
Temuan ini memicu kepanikan hingga akhirnya ditangani oleh pihak berwenang, dan memunculkan pertanyaan besar: siapa pemilik senjata mematikan tersebut?
Granat dan peluru itu ditemukan oleh Darsa (58), saat sedang membersihkan rumah orang tuanya di Desa Cisempur, Kecamatan Jatinangor.
Saat membuka laci lemari, Darsa menemukan benda mencurigakan yang dibungkus lakban — ternyata sebuah granat aktif jenis manggis, lengkap dengan dua lusin peluru aktif buatan PT Pindad.
Baca juga: Heboh Warga Sumedang Temukan Granat Aktif dan 24 Butir Peluru
Tak mengetahui prosedur yang tepat atas penemuan granat aktif, Darsa mendatangi Kepala Desa Mangunarga, Pepen, untuk meminta bantuan.
"Saya lagi di warung terus datang warga minta diantar ke Danramil. Saya tanya, tujuannya apa? Dia bilang, tujuannya pokoknya antar saja. Saya jawab, pokoknya enggak mau kalau tidak jelas," ungkap Pepen.
Namun, setelah Darsa menunjukkan isi bungkusan berupa granat aktif dan peluru, Pepen langsung panik.
"Dia datang pakai sepeda motor, saya langsung minta ke pinggir warung dan telepon babinsa, babinmas, dan danramil," tambahnya.
Menanggapi laporan tersebut, aparat keamanan langsung bertindak cepat. Tim Penjinak Bom (Jihandak) dari Brimob Polda Jawa Barat segera turun tangan. Pada Rabu (14/5/2025) sekitar pukul 17.35 WIB, granat jenis manggis tersebut dimusnahkan secara terkendali di ruang terbuka Alun-alun Mangunarga, dekat kawasan wisata desa setempat.
Kapolres Sumedang, AKBP Joko Dwi Harsono, mengungkapkan bahwa pemilik asli dari granat dan peluru itu telah teridentifikasi.
“Pemilik granat aktif dan puluhan peluru tersebut adalah Kapten Inf (Purn) Mamat Ramratan, yang berdomisili di Dusun Batu Rumpil, Desa Cisempur,” ujarnya, dikutip dari Tribun Jabar.
Baca juga: Jenis Amunisi yang Dimusnahkan di Garut, Ada Granat dan Sisa Mortir
Kapten Mamat diketahui merupakan pensiunan prajurit TNI dari Rindam Jaya Dam Jayakarta yang telah wafat lima tahun silam setelah pensiun pada 1996.
"Barang bukti granat dan 24 peluru yang masih berfungsi diserahkan ke Tim Gegana Sat Brimob Polda Jabar," jelas AKBP Joko.
Ia menambahkan bahwa setelah penemuan granat aktif, bom itu langsung dimusnahkan untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologi Warga Sumedang Temukan Granat dan Puluhan Peluru, Kini Sudah Dimusnahkan
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang