Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pemilik Granat Aktif dan 24 Peluru yang Ditemukan di Sumedang?

Kompas.com, 15 Mei 2025, 10:37 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com — Warga Kampung Santaka, Desa Mangunarga, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, dikejutkan oleh penemuan satu granat aktif dan 24 butir peluru kaliber 9 milimeter.

Temuan ini memicu kepanikan hingga akhirnya ditangani oleh pihak berwenang, dan memunculkan pertanyaan besar: siapa pemilik senjata mematikan tersebut?

Granat dan peluru itu ditemukan oleh Darsa (58), saat sedang membersihkan rumah orang tuanya di Desa Cisempur, Kecamatan Jatinangor.

Saat membuka laci lemari, Darsa menemukan benda mencurigakan yang dibungkus lakban — ternyata sebuah granat aktif jenis manggis, lengkap dengan dua lusin peluru aktif buatan PT Pindad.

Baca juga: Heboh Warga Sumedang Temukan Granat Aktif dan 24 Butir Peluru

Tak mengetahui prosedur yang tepat atas penemuan granat aktif, Darsa mendatangi Kepala Desa Mangunarga, Pepen, untuk meminta bantuan.

"Saya lagi di warung terus datang warga minta diantar ke Danramil. Saya tanya, tujuannya apa? Dia bilang, tujuannya pokoknya antar saja. Saya jawab, pokoknya enggak mau kalau tidak jelas," ungkap Pepen.

Namun, setelah Darsa menunjukkan isi bungkusan berupa granat aktif dan peluru, Pepen langsung panik.

"Dia datang pakai sepeda motor, saya langsung minta ke pinggir warung dan telepon babinsa, babinmas, dan danramil," tambahnya.

Menanggapi laporan tersebut, aparat keamanan langsung bertindak cepat. Tim Penjinak Bom (Jihandak) dari Brimob Polda Jawa Barat segera turun tangan. Pada Rabu (14/5/2025) sekitar pukul 17.35 WIB, granat jenis manggis tersebut dimusnahkan secara terkendali di ruang terbuka Alun-alun Mangunarga, dekat kawasan wisata desa setempat.

Kapolres Sumedang, AKBP Joko Dwi Harsono, mengungkapkan bahwa pemilik asli dari granat dan peluru itu telah teridentifikasi.

“Pemilik granat aktif dan puluhan peluru tersebut adalah Kapten Inf (Purn) Mamat Ramratan, yang berdomisili di Dusun Batu Rumpil, Desa Cisempur,” ujarnya, dikutip dari Tribun Jabar.

Baca juga: Jenis Amunisi yang Dimusnahkan di Garut, Ada Granat dan Sisa Mortir

Kapten Mamat diketahui merupakan pensiunan prajurit TNI dari Rindam Jaya Dam Jayakarta yang telah wafat lima tahun silam setelah pensiun pada 1996.

"Barang bukti granat dan 24 peluru yang masih berfungsi diserahkan ke Tim Gegana Sat Brimob Polda Jabar," jelas AKBP Joko.

Ia menambahkan bahwa setelah penemuan granat aktif, bom itu langsung dimusnahkan untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologi Warga Sumedang Temukan Granat dan Puluhan Peluru, Kini Sudah Dimusnahkan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau