Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaki asal Karawang Hilang di Gunung Cikuray

Kompas.com, 15 Mei 2025, 16:30 WIB
Ari Maulana Karang,
Krisiandi

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Seorang pendaki berusia 16 tahun bernama Elang Guntur Pratama, asal Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, dinyatakan hilang di Gunung Cikuray setelah terpisah dari dua rekannya saat turun dari puncak gunung.

Insiden ini terjadi saat mereka menuruni jalur dari basecamp Kiara Janggot, Desa Dangiang, Kecamatan Cilawu.

Kapolsek Cilawu, AKP Hasan Sadikin, mengonfirmasi bahwa pihaknya bersama tim gabungan dari TNI-Polri, BPBD, Basarnas, dan relawan telah melaksanakan pencarian sejak kemarin.

Operasi pencarian ini dimulai dari Basecamp pendakian Kiara Janggot.

Baca juga: Kronologi 5 Pendaki Tersambar Petir di Gunung Cikuray, 1 Orang Meninggal Dunia

"Kami akan melaksanakan operasi kemanusiaan ini secara maksimal hingga pendaki yang hilang bisa segera ditemukan dengan cara menyusuri jalur pendakian hingga puncak dan dari puncak ke basecamp," ujar Hasan.

Hendro, pengelola camp pendakian Gunung Tapak Gerot di Kecamatan Cigedug, juga membenarkan adanya laporan mengenai seorang pendaki yang hilang di jalur pendakian Kiara Janggot.

"Iya betul, dapat informasi tadi malam, upaya pencarian masih dilakukan," katanya melalui aplikasi pesan.


Berdasarkan informasi yang diterima Hendro, Elang mendaki Gunung Cikuray bersama dua temannya melalui jalur Kiara Janggot pada Senin, 12 Mei 2025, dan mulai pendakian sekitar pukul 13.00 siang menuju pos 4.

Setelah beristirahat di Pos 4, mereka melanjutkan pendakian pada Selasa, 13 Mei 2025, dini hari sekitar pukul 01.30 dan tiba di puncak Cikuray pada pukul 05.30.

Setelah singgah sejenak di puncak, ketiga pendaki mulai turun.

Mereka masih bersama saat melintasi pos 7 dan 6.

Namun, Elang, yang merasa kelelahan, menitipkan tasnya kepada salah satu temannya dan mulai berjalan terpisah.

Sekitar pukul 09.00, komunikasi Elang dengan kedua rekannya terputus.

Baca juga: Cuaca Buruk, Pendakian ke Gunung Cikuray dan Sagara di Garut Ditutup

Kedua temannya melanjutkan perjalanan turun ke basecamp Kiara Janggot dan tiba di sana pada pukul 12.30.

Setelah menunggu hingga pukul 13.30, ketika Elang belum juga tiba, kedua rekannya melakukan pencarian hingga pos 4 namun tidak berhasil menemukan Elang.

Akhirnya, mereka melaporkan kejadian tersebut kepada pengelola basecamp Kiara Janggot yang langsung melakukan upaya pencarian.

Pencarian akan terus dilakukan hingga Elang ditemukan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau