BANDUNG, KOMPAS.com – Dinas Pendidikan Jawa Barat memastikan siswa dari keluarga pra sejahtera yang tidak tertampung di SMA/SMK negeri melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 tetap dapat bersekolah di sekolah swasta dengan bantuan biaya pendidikan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Deden Saepul Hidayat mengatakan, anggaran untuk bantuan biaya tersebut sudah disiapkan.
"Pak Gubernur sudah memerintahkan kepada kami untuk membiayai anak-anak yang miskin di swasta. Itu sudah kita anggarkan," ujar Deden saat dihubungi awak media, Kamis (15/5/2025).
Deden menambahkan, Disdik Jabar juga menyiapkan program khusus agar siswa dari keluarga kurang mampu bisa mengakses sekolah negeri tanpa melalui proses seleksi.
"Kita punya rancangannya, termasuk di dalamnya adalah bagaimana kita memuliakan anak-anak dari kelompok tidak mampu. Mengapa saya katakan memuliakan? Mereka tidak mesti harus ikut seleksi, tapi mereka ditempatkan," kata Deden.
Baca juga: Kuota SPMB 2025 Jabar Hanya 329.000 Siswa, Mayoritas Lulusan SMP Masuk Sekolah Swasta
Kebijakan ini dilakukan untuk mengantisipasi keterbatasan daya tampung sekolah negeri. Tahun ini, kuota untuk SMA/SMK dan SLB negeri di Jabar hanya 329.000 siswa, sementara jumlah lulusan SMP diperkirakan mencapai 700.000 siswa.
Deden menjelaskan, meskipun istilah PPDB kini berganti menjadi SPMB, mekanisme penerimaan siswa baru tetap menggunakan empat jalur.
"Pertama jalur zonasi atau domisili. Kedua, jalur afirmasi untuk keluarga pra sejahtera dan penyandang disabilitas. Ketiga, jalur prestasi, dan keempat jalur mutasi bagi calon peserta didik yang berpindah karena tugas orangtua," jelasnya.
Tahun ini, lanjut Deden, Disdik Jabar juga membuka satu jalur tambahan berupa kuota khusus untuk siswa dari wilayah yang tidak memiliki sekolah negeri maupun swasta.
"Jalur penerimaan masih tetap empat, tapi kami ada satu jalur lagi kuota khusus yang didaerahnya tidak ada sekolahnya, dan itu juga untuk calon siswa yang masuk dalam kategori tidak mampu," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang