BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Sekolah-sekolah di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, akan melaksanakan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 dimulai bulan Juni mendatang.
Pendaftaran sekolah negeri se-Bandung Barat itu akan dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama pada tanggal 19 sampai 25 Juni, sedangkan tahap kedua pada tanggal 1 sampai 4 Juli mendatang.
Para calon peserta didik baru bisa mendaftar melalui website resmi SPMB Bandung Barat: https://spmb-disdik.bandungbaratkab.go.id setelah pelaksanaan dibuka.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bandung Barat, Asep Dendih, mengatakan bahwa tahun 2025, Disdik Bandung Barat menyiapkan sebanyak 17.070 kuota siswa baru.
Baca juga: Sistem Zonasi SPMB Batam 2025 Dihapus, Siswa Bisa Daftar ke Lebih dari Satu Sekolah
"Tahun ajaran 2025 ini penerimaan peserta didik barunya 17.070 siswa. Silakan daftar ke website resmi yang sudah disiapkan," kata Asep saat ditemui, Selasa (20/5/2025).
Tahap pertama dilaksanakan selama satu pekan sejak tanggal 19 sampai 20 Juni untuk jalur domisili.
Selanjutnya, hasil pendaftaran yang diterima jalur domisili akan diumumkan pada 27 Juni 2025, jam 14.00 WIB.
Dilanjutkan dengan pelaksanaan daftar ulang pada tanggal 1 sampai 3 Juli 2025.
Baca juga: Jadwal dan Ketentuan Lengkap Pendaftaran SPMB SMA/SMK Jateng 2025
Tahap kedua akan dilaksanakan selama 4 hari pada tanggal 1 sampai 4 Juli 2025 untuk jalur prestasi, jalur afirmasi, dan jalur mutasi.
Selanjutnya, penerimaan siswa baru akan diumumkan pada 7 Juli, jam 14.00 WIB.
Sementara itu, untuk daftar ulang akan dilakukan pada tanggal 8 sampai 10 Juli.
"Selanjutnya, untuk awal tahun ajaran baru dilakukan pada 14 Juli 2025 dan untuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yakni 15 sampai dengan 17 Juli 2025," ujar Asep.
Sementara itu, Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail, mewanti-wanti untuk mengantisipasi kecurangan pada proses penerimaan peserta didik baru.
"Penerimaan siswa baru, saya berharap Pak Kadis jangan sampai ada yang belakang-belakang gitu, seperti itu harus ditiadakan," sebut Asep.
Jika masyarakat menemukan adanya dugaan kecurangan, baik pungutan liar (pungli), masuk jalur belakang, atau cara-cara lain yang tidak sesuai prosedur, mohon segera melapor.
"Diharapkan dengan pendidikan yang bagus dan juga proses penerimaan yang bagus, awal yang bagus diawali dengan penerimaan yang positif. Ke depannya, menjadi anak-anak yang bisa berpotensi jadi pendidikan yang bagus," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang