Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.011 Rumah di Tasikmalaya Terendam Banjir, 1 Warga Tewas Terbawa Arus

Kompas.com, 21 Mei 2025, 21:49 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami bencana banjir yang merendam sebanyak 1.011 rumah warga dan menyebabkan satu orang tewas terbawa arus sungai pada Rabu (21/5/2025).

Banjir ini disebabkan oleh luapan air dari Sungai Citanduy dan Cikidang yang merendam empat kampung di Desa Tanjungsari, Sukaresik, serta wilayah Panumbangan di Kabupaten Ciamis.

Bencana ini terjadi setelah hujan deras mengguyur Tasikmalaya dan sekitarnya sejak Selasa (20/5/2025) malam hingga Rabu (21/5/2025) malam.

Baca juga: BMKG: Tasikmalaya dan Pangandaran Berpotensi Hujan Lebat 3 Hari ke Depan

Camat Sukaresik, Asep Nurcahyo, menyatakan bahwa banjir musiman yang terjadi setiap tahun ini telah merendam 53 hektare lahan pertanian dan 36 hektare areal perkebunan masyarakat.

"Sejumlah warga terpaksa mengungsi dan satu warga lansia dinyatakan meninggal dunia akibat tenggelam usai terbawa arus. Secara keseluruhan, ada 4.122 jiwa yang terdampak. Kemudian ada 1.011 rumah yang terendam, 36 hektare kebun, dan 53 hektare sawah,” jelas Asep di lokasi kejadian.

Korban meninggal dunia diketahui bernama Siti Aminah (75), seorang warga Desa Sukaratu, Kecamatan Sukaresik.

Asep menjelaskan, korban diduga terpeleset dan terjatuh ke dalam sungai, sehingga tubuhnya tenggelam dan tidak dapat diselamatkan.

“Iya benar, tadi kami sudah monitoring ke lokasi kejadian. Korban meninggal itu saat sedang mencari ikan di tengah banjir, korban terpeleset dan tenggelam terbawa arus sungai, sehingga nyawanya tidak tertolong,” tambah Asep.

Saat ini, para korban banjir memilih untuk mengungsi di posko pengungsian yang disediakan pemerintah, sementara sebagian lainnya tinggal bersama kerabat mereka untuk sementara waktu.

Banjir di Kecamatan Sukaresik ini menyebabkan kerugian material yang cukup signifikan, dengan ribuan rumah terendam, serta fasilitas umum seperti masjid dan sekolah juga terdampak.

Asep menambahkan, meskipun upaya pengerukan sungai, pembuatan sodetan, dan pembentengan telah dilakukan, luapan air di kedua sungai masih terjadi.

"Namun, surutnya banjir terbilang cepat apabila hujan reda dan debit airnya sudah mengecil," ujar dia.

Sebelumnya, warga di Kampung Bojongsoban, Hegarsari, Cicalung, dan Mekarsari, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, mengalami banjir musiman dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter akibat hujan deras.

Ratusan rumah terendam, dan sebagian masyarakat mengungsi ke lokasi aman yang disediakan oleh pemerintah desa dan BPBD Kabupaten Tasikmalaya.

Baca juga: Ikut Ritual Penggandaan Uang, Kakek di Serang Edarkan Uang Palsu di Tasikmalaya

Kepala desa setempat, Amas, melaporkan bahwa ia bersama warga lainnya melakukan evakuasi terhadap salah seorang warga yang sakit menggunakan tandu menuju lokasi aman saat hujan deras masih mengguyur pada Rabu pagi.

"Jadi saat evakuasi warga sakit tadi, lokasinya berada di gang perkampungan yang tidak bisa diakses perahu evakuasi. Kami membuat tandu untuk menerjang banjir dan membawanya ke lokasi aman," jelas Amas kepada wartawan di lokasi banjir.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau